digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Utamining Suwito M P
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sebagai bagian dari rantai pasok global, pelabuhan/terminal peti kemas hub memegang peranan penting menjadi penghubung kegiatan perdagangan global. Adanya disrupsi pandemi COVID-19 terhadap beberapa kegiatan sosial dan ekonomi di hinterland maupun foreland dari suatu pelabuhan, secara tidak langsung memberikan dampak terhadap aktifitas pelabuhan. Berdasarkan penelitian terdahulu, selama pandemi COVID-19 terjadi ditemukan sejumlah penurunan produktivitas di beberapa pelabuhan dunia khususnya Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Dalam rangka mengungkap besaran dampak dari sisi lain wilayah, yakni di Indonesia, maka dilakukan suatu penelitian guna mengkaji fokus dampak terkait produktivitas dan kinerja operasional pelabuhan/terminal peti kemas di Indonesia, melalui studi kasus Terminal Teluk Lamong. Penelitian dilakukan dengan mengkaji beberapa variabel diantaranya, variabel jumlah kasus dan kematian COVID-19, variabel jumlah kunjungan kapal, variabel arus peti kemas, serta kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan tinjauan mengenai hubungan antara variabel jumlah kasus dan kematian COVID-19 (variabel independen) terhadap variabel perubahan kunjungan kapal maupun arus peti kemas (variabel dependen). Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak secara signifikan hanya ditemukan atau mampu dijelaskan melalui hubungan antar variabel tertentu (tidak menyeluruh) dan pada periode waktu tertentu saja, yakni diantaranya jumlah kematian COVID-91 di Asia dan Australia terhadap ? arus peti kemas internasional ekspor pada time gap 11; jumlah kasus COVID-19 di Asia dan Australia terhadap ? arus peti kemas domestik muat pada semester 2 tahun 2020; serta jumlah kasus maupun kematian COVID-19 di Indonesia terhadap ? kunjungan kapal internasional pada semester 2 tahun 2021. Begitupula hasil dari penilaian kinerja operasional selama pandemi COVID-19 terjadi, dimana mayoritas berada pada nilai baik dan cukup baik, terkecuali nilai B/S/H domestik. Sehingga mitigasi dampak pandemi COVID-19 yang dinilai tepat yakni peningkatan konektivitas; rasionalisasi biaya, tarif dan pendapatan; serta konsistensi dalam pengembangan otomatisasi dan digitalisasi.