digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-COVER.pdf


2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-BAB1.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-BAB2.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-BAB3.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-BAB4.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-BAB5.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-PUSTAKA A.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-PUSTAKA B.pdf

2008 TA PP ALFIN MAHFUZ DAULAY 1-PUSTAKA C.pdf

Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi dalam proses penambangan, kadangkala kita menemui beberapa kendala. Salah satu kendala itu adalah adanya perbedaan perhitungan kadar nikel antara data hasil eksplorasi dan realisasi produksi. Perbedaan tersebut, apabila terjadi secara signifikan, maka dapat mengganggu stabilitas produksi dan merubah rencana tambang yang sudah dibuat. Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan sebuah studi untuk mengetahui tingkat perbedaan kadar antara data eksplorasi dan produksi pada tambang nikel yang sedang beroperasi. Diharapkan dapat diketahui juga faktor-faktor genesa yang mempengaruhi perbedaan kadar tersebut. Faktor-faktor genesa endapan nikel laterit yang diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perbedaan kadar nikel adalah iklim, topografi, batuan induk, struktur, reagen-reagen kimia dan vegetasi, serta waktu. Pengumpulan data untuk studi ini dilakukan di 3 front tambang yang berbeda karakteristiknya pada tambang nikel site Tanjung buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Data yang dikumpulkan di lapangan berupa data eksplorasi, data tambang harian, dan data produksi harian. Data kadar yang dianalisis tingkat beda kadarnya adalah nilai kadar Ni, Fe, dan SiO2. Dari pengolahan data yang dilakukan, didapat hasil beda kadar Ni pada front Surty, Oshin West, dan Oshin East masih dalam range yang wajar, dominan pada kisaran -0.5%-0%. Dari analisis statistik dan kualitatif yang dilakukan diketahui bahwa adanya variasi kadar nikel antar front disebabkan terutama karena perbedaan batuan induk, yaitu Peridotit di Surty dan Dunit di Oshin. Faktor topografi juga memberi pengaruh besar terhadap penyebaran kadar nikel, dimana kadar nikel tinggi akan berada pada lereng landai dan kadar rendah pada lereng terjal.