Staphylococcal enterotoxin B (SEB) dari Stapylococcus aureus dapat diusulkan
sebagai protein terapeutik untuk membunuh sel kanker. SEB dapat mengaktifkan
sistem imun atau bekerja secara langsung pada sel untuk menginduksi peristiwa
apoptosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan protein SEB yang
selanjutnya diuji efek sitotosiknya pada sel lini kanker payudara MCF-7. Penelitian
ini dilakukan dengan cara mengkonstruksi vektor plasmid ekspresi pET-28a(+)
yang membawa gen pengkode SEB yang telah dioptimasi kodonnya untuk sistem
ekspresi Escherichia coli BL21(DE3). Plasmid rekombinan selanjutnya
ditransformasikan menggunakan metode kejut suhu dan diverifikasi menggunakan
PCR koloni serta sekuensing DNA. Ekspresi gen SEB pada transforman yang
membawa plasmid target diinduksi menggunakan gradien konsentrasi IPTG dan
keberadaan protein target dianalisis menggunakan SDS-PAGE. Protein target
dipurifikasi menggunakan resin nickel-NTA dan didialisis menggunakan metode
dialisis tubing. Protein hasil purifikasi dikonsentrasikan dan diukur konsentrasinya
menggunakan metode Bradfrod. Uji sitotoksisitas protein rekombinan SEB (rSEB)
dilakukan pada sel kanker MCF-7 menggunakan metode MTT. Profil ekspresi gen
yang terlibat dalam jalur apoptosis diukur menggunakan RT-qPCR. Hasil ekspresi
menunjukkan bahwa rSEB dapat ditemukan dalam fraksi terlarut dan sebagian
besar dalam fraksi tidak terlarut. Induksi IPTG dengan konsentrasi 0,75 mM diikuti
dengan inkubasi 16 jam menghasilkan jumlah protein target yang paling optimal.
Hasil purifikasi, dialisis, dan verifikasi dengan metode Western blotting
menunjukkan bahwa protein rSEB telah berhasil diisolasi. Hasil uji in-vitro protein
SEB pada sel lini MCF-7 menunjukkan Inhibitory Concentration (IC)-50 pada
konsentrasi 223,75 ?g/mL. Hasil perlakuan dengan variasi konsentrasi IC25, IC50,
dan IC75 menunjukkan bahwa rSEB dapat meningkatkan ekspresi gen TNF-?, NF-
?B dan Bax yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol apoptosis
menggunakan paklitaksel. Protein rSEB dengan konsentrasi IC75 pada sel MCF-7
mampu meningkatkan ekspresi gen NF-?B dan Bax masing-masing sebesar
12,05±0,92 dan 12,34±0,86 kali. Namun, ekspresi gen TNF-? paling tinggi terdapat
pada perlakuan IC50 sebesar 12,31±1,78. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
rSEB berhasil disintesis dan bersifat toksik pada sel lini MCF-7 serta mengarah
pada kejadian apoptosis.