digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Endapan lakustrin tersingkap dengan baik di Kiliranjao (Tiang Satu), Sumatera Barat. Endapan ini dimasukan ke dalam Kelompok Pematang, Cekungan Sumatera Tengah. Aktifitas penambangan yang menyebabkan hilangnya singkapan-singkapan menjadi alasan penulis untuk mencatat dan mengabadikan data-data singkapan. Penulis secara khusus meneliti lapisan moluska, Brown Shale (Kelompok Pematang). Stratigrafi daerah penelitian dikelompokkan menjadi enam (6) satuan berdasarkan satuan litostratigrafi tidak resmi dari urutan tua ke muda, antara lain: Satuan Tanah Purba, Satuan Batupasir Breksian, Satuan Batulempung, Satuan Batugamping, Satuan Batubara, Satuan Batulanau-Serpih. Moluska di daerah penelitian didominasi oleh kelas Gastropoda. Kumpulan fosil ditemukan dalam kondisi pecah-pecah dan ada pula yang dalam kondisi utuh. Empat tipe konsentrasi cangkang dapat dibedakan melalui ciri-ciri taphonomi. Empat tipe ini ditemukan di lokasi penelitian di dalam sikuen pengendapan; sebagai Early TST (Transgressive System Tract), Late TST (Transgressive System Tract), Early HST (Highstand Sytems Tract) dan Late HST (Highstand Sytems Tract). Pada penelitian ini teridentifikasi lima puluh delapan (58) siklus pengendapan yang terutama didasarkan atas analisis tafonomi fosil moluska. Siklus pada penelitian ini dimasukan ke dalam sikuen orde ke-6, dimana sikuen ini muncul dengan siklus dibawah 20.000 tahun; dikenal juga sebagai bedset. Oleh karena kemunculannya yang dibawah 20.000 tahun maka siklus ini menyerupai Siklus Milankovitch yang dipakai untuk menjelaskan perubahan iklim pada Zaman Kuarter dan dianalogikan menyerupai bagian siklus ketiga dari Siklus Milankovitch akibat presesi bumi.