digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak pada 375800–396200 mT dan 9740200–9747530 mU (UTM -48S, WGS84) dengan luas ± 149,532 km2 (20,4 km x 7,33 km) memanjang arah barat – timur dan untuk data bawah permukaan dibatasi pada 372200-400000 mT dan 9735200-9753400 mU (luas 505,96 km2). Secara administratif, daerah penelitian berada dalam wilayah Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Geomorfologi didaerah penelitian terdiri dari perbukitan yang berada pada elevasi 10-75 mdpl dan terbentuk oleh proses endogen berupa perlipatan dan pensesaran yang diikuti oleh proses eksogen berupa pelapukan dan erosi yang membentuk gejala geomorfologi yang dapat dikelompokkan menjadi 3 satuan, yaitu Satuan Perbukitan Antiklin, Satuan Perukitan Sinklin, dan Satuan Perbukitan Homoklin, yang mengindikasikan bahwa proses geomorfik di daerah penelitian pada tahapan dewasa. Secara litostratigrafi batuan yang tersingkap dan di tembus oleh bor di daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi 7 satuan batuan berturut-turut dari tua-muda: Batuan Dasar yang diperkirakan Pra tersier(?), kemudian diendapakan Formasi Lemat berumur Oligosen Awal pada lingkungan fluvio-deltaik secara tidak selaras dengan batuan dasar, selanjutnya diendapakan Formasi Talang Akar berumur Oligosen Akhir-awal Miosen Awal pada lingkungan fluvial channel secara tidak selaras dengan formasi dibawahnya, setelah itu diendapkan Formasi Baturaja berumur awal Miosen Awal-tengah Miosen Awal pada lingkungan laut dangkal secara selaras dengan formasi dibawahnya, setelah itu diendapkan secara selaras Formasi Gumai berumur tengah Miosen Awal-akhir Miosen Awal pada lingkungan laut dangkal-laut dalam secara selaras dengan formasi dibawahnya, setelah itu diendapkan Formasi Air Benakat (Satuan Batupasir-Batulempung) berumur awal Miosen Tengah - awal Miosen Akhir pada lingkungan laut dangkal-offshhore bar secara selaras dengan formasi dibawahnya, setelah itu diendapkan Formasi Muara Enim (Satuan Batulempung Sisipan Batubara dan Sisipan Batulempung) berumur awal Miosen Akhir-akhir Miosen Akhir pada lingkungan delta plain secara selaras dengan formasi dibawahnya, dan pengendapan terakhir adalah Formasi Kasai (Satuan Batupasir Tufan) berumur Pliosen pada lingkungan fluvial-pantai(?) secara selaras dengan formasi dibawahnya.Tektonik regangan pada Oligosen-Miosen Tengah menyebabkan terbentuknya endapan setengah graben/ syn-rift, setelah itu pada Miosen Tengah sesar yang mengontrol setengah graben mati dan menyebabkan sagging, setelah itu terjadi tektonik kompresi pada Plio-Plistosen yang menyebabkan beberapa formasi terlipat dan tersesarkan. Pengendapan satuan endapan aluvial hingga saat ini menutupi formasi batuan yang ada secara tidak selaras.