digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Shafira Zanneti Zein
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kawasan perkotaan terus mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu. Diketahui bahwa wilayah pinggiran Jabodetabek mengalami pertumbuhan yang lebih pesat dari wilayah inti. Kecamatan Cibinong terletak di bagian utara Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong juga merupakan Ibukota Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong memiliki tingkat aksesibilitas, kawasan permukiman dan kepadatan penduduk yang tinggi. Perkembangan yang terjadi di Kecamatan Cibinong memiliki pengaruh terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya. Kota Cibinong Raya merupakan salah satu kawasan pengembangan di Kabupaten Bogor bagian utara yang mencakup 7 kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Kemang, Tajurhalang, Bojonggede, Cibinong, Sukaraja, Babakan Madang dan Citeureup. Terdapat rencana penyusunan RDTR untuk Kota Cibinong Raya dengan rencana sentra bisnis di dalamnya. Hal tersebut berpotensi meningkatkan pertumbuhan lahan terbangun di Kota Cibinong Raya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di Kota Cibinong Raya tahun 2017-2021, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun, serta implikasinya terhadap rencana tata ruang. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa selama tahun 2017-2021, terdapat penambahan luas lahan terbangun sebesar 28,65 km2 yang menunjukkan peningkatan 34,88% dari luas lahan terbangun tahun 2017. Seluas 23,64 km2 atau 82,48% dari peningkatan lahan terbangun pada tahun 2021 berasal dari konversi lahan pertanian. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun di Kota Cibinong Raya pada tahun 2017-2021 diantaranya adalah jarak terhadap jalan utama, jarak terhadap pintu tol, curah hujan dan ketinggian. Besarnya perubahan tutupan lahan terbangun berbanding lurus dengan besarnya jarak ke jalan utama dan pintu tol, dan berbanding terbalik dengan besarnya angka curah hujan dan angka ketinggian. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap perubahan tutupan lahan sebesar 39,7% sehingga terdapat 60,3% pengaruh dari faktor independen lain di luar model. Kesesuaian lahan terbangun dengan RTRW adalah sebesar 92,95% pada tahun 2017 dan 91,18% pada tahun 2021. Sebagian besar tutupan lahan terbangun di Kota Cibinong Raya pada tahun 2017 dan 2021 telah sesuai dengan rencana pola ruang dalam RTRW Kabupaten Bogor tahun 2016-2036.