digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN M Amien Rais Wanggai
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program nasional yang dikembangkan oleh KLHK untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pihakpihak yang berupaya untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. ProKlim merupakan program lingkungan hidup berbasis masyarakat, sehingga tingkat partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam keberjalanannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dan faktor yang mempengaruhinya dalam pelaksanaan ProKlim di RW VI Hamadi, Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi tinjauan literatur dalam pengambilan data. Analisis skoring dengan Weighted Average Index (WAI) digunakan untuk menentukan tingkat partisipasi masyarakat berdasarkan komponen kegiatan ProKlim, dan analisis regresi linear berganda digunakan untuk menentukan faktor berpengaruh dan pola hubungan yang terjadi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat RW VI Hamadi terklasifikasi tinggi berdasarkan komponen kegiatan adaptasi dengan nilai skor 0.818, kegiatan mitigasi dengan nilai skor 0.763, dan dukungan keberlanjutan dengan nilai skor 0.686. Kegiatan penanaman tanaman hidroponik menjadi kegiatan yang memiliki tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dengan nilai skor sebesar 0,867 dibanding komponen kegiatan lainnya. Selain itu, dari hasil analisis regresi linear berganda dengan model stepwise robust, studi ini menemukan bahwa dari tujuh variabel terpilih dari tinjauan literatur, yakni jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, asal daerah, lama tinggal, dan pengetahuan tentang Proklim, hanya dua faktor yang signifikan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat, yaitu jenis kelamin dan pengetahuan tentang ProKlim. Faktor jenis kelamin memiliki pola hubungan negatif, sedangkan faktor pengetahuan tentang ProKlim memilki pola hubungan positif. Oleh karena itu, peran gender perempuan dan tingkat pengetahuan masyarakat perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan partisipasi masyarkat dalam penyelenggaraan ProKlim di RW VI Kelurahan Hamadi. Hasil temuan yang didapat dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dikaji. Hasil temuan dapat menjadi rekomendasi bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi pengembangan ProKlim dengan mempertimbangkan peran gender perempuan dan tingkat pengetahuan masyarakat, yakni peningkatan keterlibatan gender perempuan dalam ProKlim, penyuluhan pelaksanaan ProKlim, pemberian bantuan sesuai produk unggulan ProKlim, dan pemberdayaan kelompok masy