Perbandingan persentase Perguruan Tinggi Vokasi (Diksi) dan persentase Perguran
Tinggi Akademik (Dikti) di Indonesia masih sangat timpang. Angka Partisipasi Kasar
Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung termasuk 5 provinsi terendah. Lalu dalam
pengembangan Diksi memiliki persoalan pencapaian standar kompetensi
pembelajaran salah satunya dikarenakan fasilitas dan infrastruktur yang kurang
memadai. Disamping itu seringkali keberadaan perguruan tinggi mempunyai dampak
terhadap lingkungan sekitarnya. Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat organisasi
nirlaba yang memiliki rencana pengembangan perguruan tinggi vokasi, namun
menurut RTRW Kabupaten Lampung Selatan lokasi tersebut diperuntukkan sebagai
lahan pertanian. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan tapak kawasan perguruan
tinggi vokasi dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang dimiliki oleh lahan
dan kawasan sekitarnya serta berprinsip ramah lingkungan.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, lalu
menggunakan metode penyusunan perencanaan tapak yaitu metode fragmental
dengan metode desain perencanaan tapak menggunakan metode optimalisasi.
Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa rencana Diksi masih memungkinkan untuk
dikembangkan pada peruntukan lahan pertanian, namun memiliki faktor pembatas
pengembangan tapak terkait ketersediaan infrastruktur jalan serta utilitas air dan
persampahan. Sesuai dengan kebutuhan yayasan, telah terumuskan rencana
akademik serta persyaratan dan standar perguruan tinggi vokasi bidang ilmu
komputer dan teknologi informasi. Perencanaan tapak pada penelitian ini juga
berprinsip ramah lingkungan yang memiliki 3 kriteria yaitu accessible, inklusif, dan
compact.