digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadiah Mufidah
PUBLIC Alice Diniarti

Peningkatan konektivitas Bogor - Sukabumi semakin berkembang, ini dibuktikan dengan waktu tempuh apabila melalui jalan raya semakin lama dan kemacetan yang semakin parah di beberapa titik misalnya Pasar Cibadak, Pasar Cicurug, dll . Pada saat ini pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Tol Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) dan proyek double track (jalur ganda) kereta api lintas Bogor-Sukabumi. Dengan adanya jalur ganda ini akan memperlancar aksesibilitas warga dari dan ke Sukabumi. Pada saat ini terdapat beberapa pilihan kendaraan umum untuk melintasi Bogor - Sukabumi seperti Kereta Api Pangrango, Minibus L300, Bus MGI, dll. Pembangunan double track (jalur ganda) kereta api Bogor - Sukabumi Tahap I antara Bogor - Cicurug sudah selesai dibangun dan rencananya akan dilanjutkan pada Tahap II yaitu sampai pada Stasiun Sukabumi. Waktu tempuh KA Pangrango yaitu 2 jam, dengan jumlah perjalanan kereta api di sini 3 kali sehari dengan 6 rangkaian sehingga jumlah orang yang diangkut sedikit. Oleh karenanya pemerintah akan membangun jalur ganda pada lintasan Bogor-Sukabumi. Karakteristik pada pengguna kendaraan pribadi memiliki karakteristik di dominasi oleh laki - laki, umur 18 - 25 tahun, tingkat pendidikan S1, tingkat pendapatan >2.000.000, tidak memiliki mobil, memiliki 1 motor dan memiliki SIM (surat izin mengemudi). Karakteristik pada pengguna kendaraan umum memiliki karakteristik di dominasi oleh perempuan, umur >55 tahun, tingkat pendidikan SMA, tingkat pendapatan >2.000.000, dan memiliki SIM (surat izin mengemudi). Hasil analisis selisih utilitas binomial logit dihasilkan semakin meningkat total waktu tempuh perjalanan, total biaya perjalanan dan headway kendaraan akan semakin menurunkan utilitas individu dalam memilih kereta api. Probabilitas seseorang untuk beralih kereta api meningkat sebanyak 4-6% apabila skenario total waktu tempuh menjadi 1,5 jam, meningkat sebanyak 8-7% apabila skenario total biaya perjalanan dikurangi Rp. 10.000, meningkat sebanyak 10% apabila skenario headway kereta api ditingkatkan menjadi per 3 jam dengan waktu operasional 12 jam dalam sehari.