Aplikasi pengindraan jauh telah banyak digunakan untuk memetakan dan menilai
kualitas badan air alami seperti sungai, dan danau. Namun penelitian mengenai
karakteristik geokimia air pada sump tambang masih jarang dilakukan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara reflektan spektral dengan
parameter fisik dan geokimia air dari pit sump tambang. Kebanyakan citra yang
digunakan pada pengindraan jauh disajikan dalam multispektral data yang terbatas
hanya pada beberapa band. Sementara untuk mendapatkan informasi yang menerus,
data hiperspektral menjadi pilihan yang lebih baik. Untuk mengakomodasi
kedunya, pada penelitian ini digunakan data multispektral dari citra Sentinel-2 dan
data hiperspektral diperoleh dari pengukuran reflektan di laboratorium.
Lokasi penelitian dilakukan pada tambang batubara daerah Asam-asam, Kabupaten
Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Sepuluh sampel air diambil dari beberapa lokasi
pit sump pada dua musim yang berbeda, yakni musim hujan dan musim kemarau.
Sampel tersebut dilakukan pengujian parameter kimia seperti ion dan logam
terlarut. Sementara untuk parameter fisik dilakukan pengukuran langsung di
lapangan. Sembilan sampel diantaranya dilakukan pengukuran spektral
menggunakan Spectroradiometer dan data lain yang digunakan ialah data beberapa
mineral presipitat seperti ferihidrit, jarosite, goetite dan hematit dari Spectral
Library USGS. Data hiperspektral sampel air dan citra Sentinel-2, keduanya
dilakukan preprocessing untuk meningkatkan kualitas data. Analisis keduanya
didasarkan pada respon spektral dan nilai reflektan, serta diperkuat dengan analisis
matematik sederhana.
Hasil analisis kimia sampel air sump menunjukkan bahwa air diklasifikasikan
sebagai Air Asam Tambang (AAT) yang dicirikan dengan pH rendah, nilai
Electrical Conductivity (EC) yang tinggi. Analisis absorpsi pada hyperspektral data
di panjang gelombang tertentu menunjukkan kemungkinan adanya hubungan
dengan beberapa parameter dominan seperti Fe, Mn, Al dan Sulfat. Pemodelan
matematik sederhana juga menunjukkan hubungan yang kuat antara parameter
fisikokimia air dengan reflektan spektral. Selanjutnya, distribusi mineral presipitat
dipetakan menggunakan citra Sentinel-2, dan beberapa mineral berhasil terpetakan.
Meskipun memberikan hasil yang memuaskan, kehadiran awan, ukuran sump yang
kecil serta kandungan sedimen tersuspensi yang tinggi pada sump memiliki
tantangan tersendiri dalam menggunakan citra satelit.