digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Anjungan lepas pantai (Offshore Platform) adalah suatu bangunan yang terletak di daerah lepas pantai, yang digunakan untuk pengambilan, pengolahan, dan penyimpanan minyak dan gas bumi. Terdapat berbagai macam anjungan lepas pantai berdasarkan fungsi, material pembentuk, kondisi lingkungan, maupun jenis strukturnya. Dalam masa layannya, anjungan lepas pantai akan mengalami masalah baik itu terkait dengan kondisi pembebanan yang cukup beragam yaitu beban sendiri (self weight) dan peralatan (equipment), beban angin (wind), beban gelombang (wave) dan arus (current) dan beban hidup (live load), juga permasalahan lainnya seperti penurunan struktur anjungan lepas pantai akibat penurunan dasar permukaan laut yang saat ini sedang terjadi pada Platform milik British Petroleum (BP) di area Lima, Laut Jawa. Penurunan dasar laut ini terjadi akibat kehilangan tekanan tanah (reservoir) terkait dengan eksplorasi minyak dan gas. Penurunan yang terjadi pada struktur anjungan lepas pantai akan menyebabkan berkurangnya masa produksi (production life) dan apabila telah sampai pada tahap penurunan tertentu akan mempengaruhi faktor keamanan dari stuktur platform terkait dengan adanya peningkatan MSWL (Mean Sea Water Level) efektif dan potensi terjadinya genangan (wave inundation) dan gelombang pada deck. Untuk tingkat penurunan (Subsidence rate) yang lebih lanjut akan menyebabkan resiko dan beban gelombang yang tidak dapat ditolerir dimana gelombang yang terjadi pada deck akan menyebabkan tingginya level respon inelastis struktur dan peningkatan resiko kegagalan struktur serta dapat mempengaruhi operasi dan peralatan. Kondisi ini harus dihindari pada saat perencanaan anjungan lepas pantai. Pada laporan tugas akhir ini akan dilakukan analisis linier untuk mengetahui apakah struktur tersebut memenuhi tingkat keamanan sesuai dengan kode desain yang dipakai yaitu API RP2A-WSD Edisi ke 21 dan AISC Edisi ke 9. Dengan adanya peningkatan MSWL dan potensi gaya gelombang di deck memungkinkan bahwa hasil dari analisis linier ini tidak memenuhi kode desain yang dipakai, maka untuk analisis selanjutnya diperlukan analisis non linier untuk mengetahui kapasitas ultimate struktur platform yang dinyatakan dengan nilai keamanan struktur platform (Reserve Strength Ratio/RSR) terkait kenaikan beban yang terjadi. Nilai RSR inilah yang menjadi acuan apakah struktur Platform tersebut dapat dilanjutkan masa layannya atau tidak. Sesuai dengan kode desain yang berlaku untuk dapat melanjutkan masa layannya, API mengisyaratkan nilai RSR > 1.60 untuk Platform dengan konsekuensi tinggi dan RSR >0.80 untuk struktur platform konsekuensi rendah.