digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shafina Gammarizkia Nabila
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Shafina Gammarizkia Nabila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Wyrtki Jet (WJ) di Samudra Hindia Tengah-Timur (8°LU-5°LS dan 75°-100°BT) berdasarkan data 10 tahun (2005-2014) dan menentukan pengaruh kejadian IOD terhadap keberadaan Wyrtki Jet. Data utama yang digunakan adalah data arus zonal bulanan dari buoy Research Moored Array for African-Asian-Australian Monsoon Analysis (RAMA) dan arus permukaan di kedalaman 15 meter dari Ocean Surface Current Analysis Real-Time (OSCAR). Selain itu, digunakan juga data angin zonal dari buoy RAMA dan European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), serta data Dipole Mode Index (DMI) yang bersumber dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Metode yang digunakan adalah rerata klimatologi dan lag korelasi. Hasil yang didapat adalah terdapat perbedaan karakteristik antara WJ di Samudra Hindia Tengah dengan Samudra Hindia Timur yaitu rentang kecepatan arus zonal (0,1-0,6 m/s vs 0,1-0,2 m/s), rentang kedalaman (30-70 m vs 40-90 m), serta waktu kemunculan (Maret-Mei dan September-Desember vs Maret-November). Baik di Samudra Hindia Tengah maupun Timur menunjukkan korelasi positif yang cukup kuat serta tanpa keterlambatan antara arus zonal di kedalaman 40 dan 50 meter dengan angin zonal di permukaan (>0,6). Berdasarkan distribusi spasial di kedalaman 15 meter, IOD Positif membuyarkan keberadaan Wyrtki Jet, tetapi profil vertikal menunjukkan perubahan arus zonal menjadi ke barat hanya terjadi hingga kedalaman 30-40 meter, sedangkan kedalaman yang lebih besar (50-100 meter) tetap mengarah ke timur. Sementara untuk IOD Negatif, terjadi penguatan arus ke timur hingga mencapai 0,6 m/s yang terjadi hingga kedalaman 100 meter serta perluasan area yang cenderung meluas secara bujur. Didapatkan juga korelasi yang lemah antara arus zonal di kedalaman 40 dan 50 meter di Samudra Hindia Tengah dan Timur dengan DMI.