Perubahan dari Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) diketahui memiliki
pengaruh signifikan terhadap sabuk arus global dan sistem iklim bumi. Penelitian kali ini mengkaji
perubahan variabilitas iklim di Samudra Hindia, yaitu Indian Ocean Dipole (IOD) sehubungan
dengan hasil eksperimen FN20, yaitu penggolontoran air tawar sebesar 2Sv di bagian Atlantik
Utara 50oLU – 70oLU dengan menggunakan model interaksi laut - atmosfer Community Climate
System Model Version 3 (CCSM3) dengan asumsi tidak ada perubahan salinitas global (tidak
terkompensasi garam).
Analisis dilakukan terhadap suhu permukaan laut (SPL) berupa data rataan bulanan selama 30
tahun untuk skenario kondisi AMOC dalam kondisi normal atau control (CTRL). Kemudian
skenario FN20 dengan data waktu selama 90 tahun simulasi model yang dibagi menjadi tiga waktu
dengan interval 30 tahunan untuk menyesuaikan jumlah tahun pada skenario CTRL dan Simple
Ocean Data Assimilation (SODA) untuk menggambarkan variabilitas iklim Samudra Hindia pada
koordinat 15oLU – 15oLS dan 40oBT – 120oBT.
Pola temporal rata – rata SPL CTRL memiliki varian yang lebih kuat dibandingkan SODA
dengan nilai Root Mean Square Error (RMSE) 0,4. CTRL memiliki pola regular, sedangkan
SODA mengalami peningkatan SPL. Rata – rata SPL CTRL memiliki nilai suhu yang lebih tinggi
yaitu mencapai 28,09oC dibandingkan rata – rata FN20 dengan 27,9oC (lebih dingin) karena
penggelontoran air tawar di Samudra Atlantik Utara. Dengan menggunakan Empirical Orthogonal
Function (EOF) diketahui bahwa mode pertama dan kedua pada masing-masing simulasi FN20
dengan interval 30 (60-90, 90-120, 120-150) menunjukkan kejadian IOD negatif dengan total
varian 30,3% dan 20,3% (FN20 (60-90)), total varian 35,5% dan 14,8% (FN20 (90-120)), dan total
33% dan 20% (FN20 (120-150)). Melemahnya AMOC menyebabkan perubahan frekuensi
terjadinya IOD negatif lebih sering dibandingkan dengan IOD positif. Intensitas IOD positif
dengan DMI lebih dari 1,5 berkurang pada FN20. Kemudian intensitas IOD negatif CTRL dan
FN20 berada pada klasifikasi IOD negatif kuat, yaitu dengan nilai DMI kurang dari -1,5.