digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza


BAB 2 Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rahma Hanum Kusuma Putri
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Dress Me Chic (DMC) merupakan bisnis online yang bergerak di bidang industri fashion. DMC fokus pada fast fashion menjual baju sisa ekspor. DMC menyediakan berbagai macam produk untuk dipadupadankan, up to date dan hadir dengan desain yang versetile. DMC hadir dengan “affordably stylish”, memberikan harga spesial karena DMC melakukan inovasi dalam proses bisnisnya. Persaingan DMC di sektor fast fashion tentunya semakin meningkat seiring berkembangnya era digital. Melalui era digital, DMC tidak unggul dalam pemasaran media sosial dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal ini menyebabkan penjualan DMC tidak menunjukkan peningkatan maupun penurunan dalam satu tahun terakhir. Penjualan DMC tidak sebanding dengan jumlah followers Instagram Media Sosial sehingga dianggap banyak followers yang bukan konsumen karena hanya mengikuti Instagram DMC dan tidak melakukan pembelian. Karena keadaan ini, DMC berusaha berkonsentrasi untuk menarik pelanggan menggunakan media sosial Instagram untuk meningkatkan kesadaran pelanggan. Untuk membuat DMC kompetitif di industri, penelitian ini bertujuan untuk menentukan Strategi Konten Pemasaran Media Sosial terbaik. Studi ini menganalisis masalah yang dihadapi followers akun DMC di Instagram, khususnya membahas alasan yang tepat mengapa followers tidak melakukan pembelian di DMC. Penulis melakukan identifikasi masalah dengan menggunakan Root Cause Analysis yang bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab media sosial DMC tidak berjalan dengan baik. Penulis menemukan bahwa DMC belum membuat strategi konten yang menarik dan tepat di media sosial yang dapat memudahkan target pasar dalam memesan produk. Penulis menerapkan penelitian kuantitatif & kualitatif pada followers Instagram DMC yang jarang atau belum pernah membeli DMC. Dari hasil penelitian, penulis mengusulkan strategi konten baru berupa Konten Try-On, Konten Mix & Match, Konten CTA, Konten Promo dan beberapa konten berdasarkan opini pelanggan. Strategi ini didukung dengan struktur pelaksanaan yang terencana disesuaikan dengan rencana waktu yang dibuat dan justifikasi rencana anggaran. Melalui kombinasi ini, rencana terbaik diusulkan untuk pasar sasaran, yang membantu meningkatkan jumlah keterlibatan & konversi untuk meningkatkan kinerja penjualan.