Industri manufaktur kereta api yang berbasis padat karya mempunyai beragam
permasalahan dalam menjalankan proses produksi. Padat karya yang menggunakan
tenaga manusia sebagai operator memungkinkan terjadinya keterlambatan proses
produksi yang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah di buat oleh departemen
pengendalian produksi di karenakan kemampuan operator yang berbeda-beda.
Peralatan dan layout produksi menjadi hal yang harus di rencanakan dan di
sesuaikan dengan produk yang akan di buat. Monitorinr proses produksi akan bisa
menjadikan dasar untuk melakukan penjadwalan yang adaptif. Penerapan
Penggunaan takt sistem dalam pembuatan kereta memberikan keunggulan dimana
proses dapat di lakukan secara seri dan beberapa proses dapat dilakukan secara
paralel.
Perkembangan Industri 4.0 dapat di jadikan sebagai rujukan untuk menerapkan
sistem produksi dan pembuatan jadwal produksi yang adaptif. Penjadwalan yang
adaptif memerlukan sistem yang bisa real time sesuai dengan perubahan yang ada
di sistem takt pada line produksi. Penerapan konsep Configurable Virtual
Workstation (CVWs) pada penelitian dapat mensimulasikan progres produksi dan
dapat diketahui keterlambatan proses produksi. Dampak dari sistem penjadwalan
yang adaptif dengan konsep CVWs adalah dapat mengetahui keterlambatan proses
produksi sehingga dapat melakukan penjadwalan ulang agar keseluruhan proses
produksi dapat selesai tepat waktu. Keuntungan dengan menerapkan CVWs dapat
meningkatkan produktifitas, kecepatan produksi dan mendapatkan kualitas produk
yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Kontrol dan pemantauan menjadi
kegiatan yang real time dari area produksi ke bagian perencanaan produksi.