digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

BAB 1 Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

BAB 2 Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

BAB 3 Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

BAB 4 Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

BAB 5 Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

PUSTAKA Kevin Horasio
PUBLIC rikrik

Peningkatan jumlah penerbangan di seluruh dunia meningkat dari tahun ke tahun, dampak pertumbuhan tersebut adalah meningkatnya jumlah pergerakan pesawat di ruang udara. Peningkatan jumlah pergerakan pesawat memengaruhi probabilita konflik antar pesawat, pesawat yang mengalami konflik menerapkan manuver menghindar yang disebut dengan resolusi konflik. Penerapan resolusi konflik pada umumnya dilakukan berdasarkan pertimbangan secara kualitatif oleh pemandu lalu lintas udara (ATC), penerapan tersebut bertujuan untuk mencegah kehilangan separasi antar pesawat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Model deteksi dan resolusi konflik telah dilakukan sebelumnya dengan metode dan cakupan masing-masing penelitian. Penelitian ini mengembangkan model manajemen lalu lintas udara secara umum yang meliputi pemodelan pesawat, pemodelan deteksi konflik, dan pemodelan resolusi konflik di titik pertemuan jalur udara. Ketiga model tersebut diintegrasikan kedalam satu model dengan tujuan mengetahui pengaruh dari penerapan berbagai resolusi konflik terhadap separasi akhir setelah melewati titik temu. Validasi dilakukan dengan memodelkan simulasi kedatangan di bandara Internasional Soekarno-Hatta dan membandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Validasi kemudian dilakukan secara visualisasi posisi pesawat ketika simulasi dijalankan, visualisasi bertujuan untuk mengetahui apakah posisi dan pergerakan pesawat sudah sesuai rute yang dirancang. Resolusi konflik diterapkan pada penelitian ini menghasilkan hasil penelitian yaitu separasi akhir, pengaruh hasil separasi akhir akibat beberapa resolusi berkaitan dengan jarak deteksi, variabel pesawat dan variabel resolusi. Sudut antar pertemuan jalur udara mempengaruhi pengambilan keputusan resolusi, pengambilan keputusan resolusi berdasarkan jarak dari titik temu terharap masing-masing pesawat. Lama waktu penerapan resolusi menghasilkan nilai separasi yang berbeda untuk setiap jenis resolusi.