
2023 TS PP LIDYA PERMATA SARI 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Noor Pujiati.,S.Sos Ringkasan
Animasi digital adalah media yang selama ini berperan besar menginternalisasi
konsep gender kepada anak. Sayangnya, lebih banyak animasi yang memuat
konsep gender yang bersifat streotip. Padahal animasi justru dapat dimanfaatkan
sebagai media edukasi dan sosialisasi konsep gender setara yang efektif apabila
dirancang dengan mempertimbangkan isu gender. Penelitian dan perancangan ini
dilakukan untuk mengatahui pengaruh stereotip gender terhadap tumbuh kembang
anak dan merancang animasi digital untuk memperkenalkan konsep gender setara
kepada anak usia 6-7 tahun. Teori-teori utama yang digunakan dalam kajian
pustaka dari penelitian ini adalah teori konsep gender, desain netral-gender, dan
animasi digital. Metode campuran embedded digunakan dalam penelitian dan
perancangan ini. Tahap penelitian terdiri atas kaji pustaka, wawancara ahli kajian
gender, psikolog anak, praktisi industri animasi, serta wawancara, survei
kuesioner, dan FGD dengan target audiens. Tahap perancangan meliputi
praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Rancangan one-group pretest-posttest
digunakan untuk melihat pengaruh hasil rancangan terhadap pandangan gender
anak. Kebaruan dari penelitian dan perancangan ini terletak pada pertama, luaran
penelitian berupa perancangan animasi digital responsif gender berjudul Putri
Putra episode “Yang Jago Mancing Ikan!” sebagai solusi permasalahan pandangan
stereotip gender anak. Kedua, desain karakter representasi gender feminin dan
maskulin, androgini, serta netral-gender. Ketiga, kebaruan dari aspek demografi
subjek penelitian dan target audiens dimana penelitian terdahulu hanya dilakukan
di negara selain Indonesia. Hasil posttest menunjukkan perubahan signifikan pada
pandangan gender anak setelah menonton animasi Putri Putra episode “Yang Jago
Mancing Ikan!”. Pandangan gender anak pada variabel aktivitas memancing ikan
mengalami perubahan dari yang bersifat streotip menjadi responsif gender. Dengan
demikian, tesis ini dapat berkontribusi sebagai agen sosialiassi konsep gender
setara bagi anak, serta dapat menjadi salah satu sumber acuan bagi orang tua dan
praktisi di bidang animasi serta pendidikan anak