digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Egarsana Hilman K.P
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pertambahan jumlah penduduk menjadi salah satu permasalahan kota-kota di Indonesia sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Kota Cimahi. Tingginya kepadatan penduduk Kota Cimahi menjadi tuntutan bagi Pemerintah Kota Cimahi untuk terus membuka lahan baru sebagai lahan pemukiman penduduk. Hal ini mengakibatkan perubahan konfigurasi fungsi lahan hijau dan ruang terbuka publik. Perubahan fungsi lahan menyebabkan kesulitan pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk berkegiatan di ruang terbuka. Perubahan fungsi lahan di perkotaan yang mayoritas menjadi lahan pemukiman juga menjadi sebuah permasalahan dari sisi lingkungan hidup. Kota Cimahi saat ini hanya memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 13,6% dari luas wilayahnya. Kurangnya RTH dapat menyebabkan penurunan kualitas ekologi kawasan dan hilangnya habitat alami hewan dan tumbuhan. Dalam jangka panjang hal ini akan menyebabkan kerusakan ekosistem di jalur hijau maupun jalur biru. Wilayah Pemkot Cimahi memiliki lahan hijau sebesar 61.487,18 m2 namun pemanfaatannya masih minimal dan tidak terjangkau aktivitas masyarakat yang terpusat hanya pada are utama perkantoran. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan fungsi lahan sebagai upaya mengoptimalkan potensi kawasan sebagai ruang terbuka publik bagi aktivitas masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan ruang terbuka hijau sebagai ara hijau dan biru kota dengan tetap menjaga kualitas ekologis kawasan tersebut serta mengakomodir kebutuhan perkantoran sebagai aktivitas penyedia jasa, perlu dilakukan perancangan lanskap ruang luar di kawasan perkantoran pemerintah kota cimahi yang dapat mengakomodir aktivitas masyarakat sebagai Ruang Terbuka Publik namun tetap menjaga kawasan yang merupakan jalur hijau dan biru Kota Cimahi.