digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, dunia fesyen dan aksesoris sedang berkembang pesat. Perkembangan ini juga didukung oleh adanya platform-platform digital yang digunakan untuk melakukan promosi dan pemasaran produk. Perkembangan bisnis fesyen ini menjadi peluang bagi Carbon is Lyfe sebagai salah satu brand fesyen dan aksesoris lokal pria untuk terus mengembangkan bisnisnya. Namun, dalam mengembangkan bisnisnya, Carbon is Lyfe mengahadapi beberapa permasalahan yaitu masih kurangnya kesadaran merek masyarakat dan kurang stabilnya penjualan mereka. Permasalahan ini didapatkan dari data perusahaan dan preliminary research yang dilakukan oleh penulis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal dari bisnis Carbon is Lyfe, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesadaran merek dan niat beli masyarakat terhadap produk fesyen dan aksesoris, serta mengusulkan strategi pemasaran yang tepat untuk Carbon is Lyfe. Analisis dilakukan dengan analisis pelanggan, analisis internal menggunakan Marketing Mix 4p, analisis Segmenting, Targeting, Positioning, dan analisis VRIO. Sedamgkan, analisis eksternal dilakukan dengan Analisis Lingkungan, Analisis Industri, dan analisis kompetitor. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui kondisi internal perusahaan dan dilakukan dengan wawancara bersama CEO Carbon is Lyfe. Sedangkan, metode kuantitaif digunakan untuk melakukan untuk mengetahui kondisi eksternal bisnis, yaitu analisis pelanggan. Analisis pelanggan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kesadaran merek dan niat beli masyarakat terhadap produk fesyen dan aksesoris. Dalam analisis kuantitatif ini, penulis menguji lima hipothesis, yaitu: kualitas konten memiliki pengaruh positif terhadap kesdaran merek, promosi penjualan memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek, iklan memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek, interaktivitas merek memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek, dan kesadaran merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat beli masyarakat terhadap produk fesyen dan aksesoris. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada target market dari Carbon is Lyfe, yaitu laki-laki yang berusia diatas 17 tahun. Kuesioner ini dibuat menggunakan Google Form dan disebarluaskan secara online melalui email, Instagram, dan Facebook penulis. Hasil kuesioner kemudian diolah dengan metode PLS SEM, dengan menggunakan software SMART PLS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa promosi penjualan, pengiklanan, dan interaktivitas merek memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek, dan kesadaran merek memiliki pengaruh positif terhadap niat beli masyarakat terhadap produk fesyen dan aksesoris. Setelah mengetahui kondisi internal dan eksternal dari bisnis Carbon is Lyfe, penulis menggunakan analisis SWOT untuk mengatahui kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman bagi bisnis Carbon is Lyfe. Kekuatan dan kelemahan merupakan hasil dari analisis internal, sedangkan peluang dan ancaman merupakan hasil dari analisis eksternal. Setelah melakukan analisis SWOT, penelitian ini dilanjutkan dengan analisis TOWS untuk merumuskan strategi-strategi yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sebagai hasil dari penelitian ini, penulis mengusulkan lima strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal untuk meningkatkan kesadaran merek dan performa penjualan Carbon is Lyfe. Strategi yang diusulkan berupa strategi pemasaran dengan iklan, memberikan potongan harga, dan meningkatkan interaktivitas Carbon is Lyfe melalui media sosial. Strategi-strategi ini kemudian disajikan dalam bentuk rencana implementasi untuk menampilkan tahapan, penanggung jawab, serta penjadwalan dari masing-masing strategi yang diusulkan. Pada bagian akhir penelitian, penulis memberikan rekomendasi lebih lanjut untuk Carbon is Lyfe dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.