digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebagai hasil produksi masa lalu, sebuah simbol kuno perlu mengalami perjalanan sejarah yang panjang untuk tetap mempertahankan eksistensinya hingga saat ini. Ada resiko terhadap perubahan yang perlu diambil dalam perjalanan sejarah tersebut, termasuk oleh simbol Sign of The Horns. Simbol Sign of The Horns sempat dipahami sebagai simbol penangkal bahaya iblis, bentuk representatif dari sikap tunduk terhadap kekuatan iblis, hingga saat ini dikenal sebagai bagian dari subkultur negatif musik metal. VOB sebagai sebuah grup musik metal wanita muslim asal garut mempertemukan simbol ini dengan sebuah gaya fashion hijab. Penilaian kontradiktif terhadap pertemuan keduanya menimbulkan banyak pro dan kontra di tengah masyarakat. Fenomena kontradiksi ini diangkat dalam sebuah penelitian untuk mengungkap konteks yang coba dibentuk oleh VOB dengan mempertemukan keduanya. Kajian dilakukan menggunakan metode dekonstruksi dari Jacques Derrida. Metode ini dipilih karena kemampuannya dalam membuka struktur objek penelitian agar dapat membentuk sebuah konteks yang baru. Metode pemilihan datanya dilakukan dalam tiga tahap yaitu, deskripsi, identifikasi, dan klasifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tampak ada unsur kesengajaan demi sebuah pencapaian di dalam industri musik metal melalui kontradiksi yang diciptakan. Pada saat yang sama VOB juga mencoba untuk memenuhi peran dan tujuan dari kedua objek dalam ranahnya masing-masing. Fenomena tersebut menggambarkan sifat skeptis, subjektif, dan relatif dari budaya postmodern. Selain itu, budaya populer hadir mendukung untuk membuat fenomena kontradiksinya semakin terlihat lumrah.