digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prevalensi Autism Spectrum Disorder (ASD) di Indonesia terus meningkat, dengan delapan dari setiap 1.000 penduduk didiagnosis dengan ASD. Anak-anak dengan ASD sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan sensori dan kemandirian mereka, sehingga membutuhkan terapi berkelanjutan yang umumnya dilakukan di klinik. Namun, keterbatasan waktu dan frekuensi terapi di klinik membuat pentingnya menyediakan solusi terapi tambahan yang dapat dilakukan di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang media terapi multisensori yang dapat digunakan di rumah untuk anak-anak dengan ASD usia 5- 12 tahun. Metodologi penelitian ini melibatkan studi literatur, wawancara dengan orang tua anak dengan ASD, analisis kebutuhan sensori, dan evaluasi kondisi rumah. Proses desain menggunakan metode Double Diamond yang terdiri dari empat fase: Discover, Define, Develop, dan Deliver. Pada tahap Discover, diidentifikasi masalah dan kebutuhan pengguna. Tahap Define menghasilkan pernyataan masalah dan tujuan desain. Pada fase Develop, konsep media terapi dikembangkan, diuji coba, dan disempurnakan berdasarkan umpan balik. Akhirnya, pada tahap Deliver, media terapi diproduksi dan diimplementasikan di rumah-rumah pengguna, dengan evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media terapi multisensori yang dirancang dapat meningkatkan respons sensori dan kemandirian anak dengan ASD. Media ini juga memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh orang tua di rumah, mendukung terapi berkelanjutan untuk anak dengan ASD. Rekomendasi desain mencakup pembuatan media terapi yang mudah digunakan, fleksibel, dan dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari keluarga.