Prevalensi Autism Spectrum Disorder (ASD) di Indonesia terus meningkat, dengan
delapan dari setiap 1.000 penduduk didiagnosis dengan ASD. Anak-anak dengan
ASD sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan sensori
dan kemandirian mereka, sehingga membutuhkan terapi berkelanjutan yang
umumnya dilakukan di klinik. Namun, keterbatasan waktu dan frekuensi terapi di
klinik membuat pentingnya menyediakan solusi terapi tambahan yang dapat
dilakukan di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang media terapi
multisensori yang dapat digunakan di rumah untuk anak-anak dengan ASD usia 5-
12 tahun.
Metodologi penelitian ini melibatkan studi literatur, wawancara dengan orang tua
anak dengan ASD, analisis kebutuhan sensori, dan evaluasi kondisi rumah. Proses
desain menggunakan metode Double Diamond yang terdiri dari empat fase:
Discover, Define, Develop, dan Deliver. Pada tahap Discover, diidentifikasi
masalah dan kebutuhan pengguna. Tahap Define menghasilkan pernyataan masalah
dan tujuan desain. Pada fase Develop, konsep media terapi dikembangkan, diuji
coba, dan disempurnakan berdasarkan umpan balik. Akhirnya, pada tahap Deliver,
media terapi diproduksi dan diimplementasikan di rumah-rumah pengguna, dengan
evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media terapi multisensori yang dirancang
dapat meningkatkan respons sensori dan kemandirian anak dengan ASD. Media ini
juga memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh orang tua di rumah,
mendukung terapi berkelanjutan untuk anak dengan ASD. Rekomendasi desain
mencakup pembuatan media terapi yang mudah digunakan, fleksibel, dan dapat
diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari keluarga.