digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Baginda Yusuf Aditya Negara
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertambahan penduduk, beriringan dengan kenaikan jumlah timbulan sampah, ditambah ketidaksesuaian pengelolaan di sumber, berdampak pada semakin besarnya pula timbulan yang masuk ke tempat pemrosesan akhir. Selain itu, ketidaktersediaan fasilitas pengelolaan di sumber yang memadai menjadikan permasalahan pengelolaan sampah semakin kompleks. Di Kecamatan Subang, dengan penduduk lebih dari 100000 (seratus ribu) jiwa, hanya terdapat 5 (lima) fasilitas pengelolaan yang menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Hal ini menyebabkan sampah terangkut menuju tempat pemrosesan akhir berlalu tanpa melalui pengurangan yang berarti. Untuk itu dibuat perancangan tempat pengolahan samaph terpadu untuk memaksimalkan angka reduksi di sumber. Perancangan dilakukan dengan terlebih dahulu dilakukan sampling timbulan sampah di Kecamatan Subang berdasarkan tingkat pendapatan masyarakat. Timbulan yang didapat kemudian dihitung persentase komposisinya serta dianalisis karakteristik yang dimilikinya. Data hasil sampling tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangan awal dalam penentuan teknologi dan lebih lanjut digunakan untuk perancangan infrastruktur yang akan dibangun. Penentuan teknologi lebih lanjutnya dilakukan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Dari hasil analisis, tempat pengolahan sampah terpadu yang dirancang mampu mengolah sampah hingga 85 ton/hari melalui teknologi pembuatan refuse derived fuel (RDF) dengan produksi RDF per hari mencapai 18.4 ton. Biaya yang diperlukan untuk membangun fasilitas ini adalah sebesar Rp 11.925.907.521 dengan operasional per tahun sebesar Rp1.375.100.000. Secara ekonomi, dengan kapasitas produksi yang ada ditambah keuntungan dari retribusi pelanggan TPST nantinya, menggunakan pendekatan net present value dan benefit cost ratio, proyek ini dinilai layak untuk dijalankan