ABSTRAK Baginda Yusuf Aditya Negara
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertambahan penduduk, beriringan dengan kenaikan jumlah timbulan sampah, ditambah
ketidaksesuaian pengelolaan di sumber, berdampak pada semakin besarnya pula timbulan yang
masuk ke tempat pemrosesan akhir. Selain itu, ketidaktersediaan fasilitas pengelolaan di sumber
yang memadai menjadikan permasalahan pengelolaan sampah semakin kompleks. Di Kecamatan
Subang, dengan penduduk lebih dari 100000 (seratus ribu) jiwa, hanya terdapat 5 (lima) fasilitas
pengelolaan yang menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Hal ini menyebabkan sampah
terangkut menuju tempat pemrosesan akhir berlalu tanpa melalui pengurangan yang berarti. Untuk
itu dibuat perancangan tempat pengolahan samaph terpadu untuk memaksimalkan angka reduksi
di sumber. Perancangan dilakukan dengan terlebih dahulu dilakukan sampling timbulan sampah
di Kecamatan Subang berdasarkan tingkat pendapatan masyarakat. Timbulan yang didapat
kemudian dihitung persentase komposisinya serta dianalisis karakteristik yang dimilikinya. Data
hasil sampling tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangan awal dalam penentuan teknologi
dan lebih lanjut digunakan untuk perancangan infrastruktur yang akan dibangun. Penentuan
teknologi lebih lanjutnya dilakukan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Dari hasil
analisis, tempat pengolahan sampah terpadu yang dirancang mampu mengolah sampah hingga 85
ton/hari melalui teknologi pembuatan refuse derived fuel (RDF) dengan produksi RDF per hari
mencapai 18.4 ton. Biaya yang diperlukan untuk membangun fasilitas ini adalah sebesar Rp
11.925.907.521 dengan operasional per tahun sebesar Rp1.375.100.000. Secara ekonomi, dengan
kapasitas produksi yang ada ditambah keuntungan dari retribusi pelanggan TPST nantinya,
menggunakan pendekatan net present value dan benefit cost ratio, proyek ini dinilai layak untuk
dijalankan