Daerah penelitian terletak di lapangan Kotabatak Cekungan Sumatra Tengah,
yang merupakan antiklin yang asimetris berarah baratlaut - tenggara, dibatasi di
bagian timurlaut oleh sesar naik yang berarah sejajar sumbu utama antiklin.
Obyek penelitian adalah Formasi Telisa yang menempati sekitar 15% total OOIP
(Original Oil In Place) lapangan Kotabatak. Formasi Telisa merupakan endapan
klastik laut dangkal yang terdiri atas sebagian besar kuarsa, cangkang
foraminifera, glaukonit dan siderit. Pada beberapa tempat, Formasi Telisa
mempunyai porositas yang cukup besar, akan tetapi mempunyai permeabilitas
yang kecil. Hal ini disebabkan banyaknya kandungan cangkang foraminifera yang
membentuk rongga-rongga yang cukup banyak, akan tetapi tidak saling
berhubungan satu sama lain.
Tantangan bagi petrophysicist dalam melakukan penelitian pada Formasi Telisa
ini adalah bagaimana bisa mendapatkan porositas dan permeabilitas yang cukup
akurat, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan lapangan Kotabatak
selanjutnya.
Berbagai macam teknik telah dilakukan untuk dapat memecahkan masalah
tersebut, dan hasilnya masih kurang sesuai dengan aktual data yang dipunyai.
Diharapkan dengan penelitian sekarang ini dapat diperoleh hasil yang lebih
akurat.
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metoda multiple
regression untuk menurunkan porositas dan permeabilitas dari data batuan inti bor
dan korelasinya dengan lebih dari satu data log. Pembagian secara lebih detil juga
dilakukan seperti pembagian fasies dan binning volume lempung untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat. Sebanyak 26 persamaan multiple regression
berhasil diperoleh untuk mendapatkan harga porositas; sedangkan untuk
mendapatkan harga permeabilitas berhasil diperoleh sebanyak 32 persamaan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan keakurasian dalam memprediksi
harga porositas dan permeabilitas.