digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abdurachman Alif
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Abdurachman Alif
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN _ Abdurachman Alif.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kenaikan temperatur global menjadi masalah lingkungan yang semakin serius pada Abad ke-21 ini. Salah satu penyebab utama timbulnya masalah tesebut adalah meningkatnya emisi CO2 di atmosfer yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Pada sektor energi, gas alam yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) merupakan zat penghasil emisi CO2 terbesar setelah batu bara. Emisi tersebut dapat dikurangi dengan melakukan pembakaran kombinasi antara gas alam dengan bahan bakar nonkarbon, H2 dan NH3 pada pembangkit. Keduanya dipilih karena merupakan sumber energi bersih sekaligus pembawa energi yang paling fleksbibel. Pembakaran dengan cara tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan pembangkit. Pada tugas sarjana ini, dilakukan analisis termodinamika pembakaran kombinasi pada PLTGU Keramasan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada laju udara dan volume ruang bakar yang konstan, penambahan fraksi volume H2 dan NH3 pada campuran bahan bakar menurunkan temperatur gas keluaran turbin dan daya pembangkit. Sementara itu, nilai efisiensi termal naik hingga fraksi volume 15%, kemudian turun. Selain itu, secara umum penambahan keduanya meningkatkan kandungan O2 pada gas buang, tetapi menurunkan kadar CO2, NOx, dan CO. Adapun penambahan H2 dan NH3 yang paling optimum terdapat pada fraksi volume 15%. Pada fraksi tersebut, efisiensi maksimum dicapai pembangkit tanpa harus melalukan modifikasi komponen. Kemudian, pada fraksi yang sama, kandungan CO2 pada gas buang dapat dikurangi hingga 15%.