digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER INA RAKHMAWATI-1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

BAB II TIN-PUS.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi


BAB IV GAMBARAN UMUM ANTAM.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Ina Rakhmawati
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Sianida adalah zat kimia yang mengandung racun yang sangat tinggi. Risiko yang berhubungan dengan penggunaan sianida adalah terpaparnya pekerja oleh gas hidrogen sianida. Ketika kontaminan dilepaskan ke dalam lingkungan banyak faktor yang berpengaruh seperti transport, akumulasi, transformasi, dan degradasi. Model fugasitas berusaha memprediksi partisi bahan kimia di dalam lingkungan. Peran dari model fugasitas sebagai alat perhitungan yang akan menerima data masukan yang tersedia, memproses, dan memberikan data keluaran yang relevan. Prediksi model ini tidak mungkin akan sangat akurat, tetapi model dapat konsisten, berulang, transparan, dan dapat divalidasi sampai batas tertentu dengan membandingkan prediksi dari model dengan pengamatan langsung di lapangan. Model yang digunakan untuk memvalidasi pengukuran uap sianida adalah model fugasitas level I. kelebihan dari model fugasitas adalah digunakan perhitungan untuk membandingkan perbedaan level kontaminan pada media lingkungan yang berbeda dan organisme. Penelitian ini dilakukan di PT. Antam tbk. Penelitian dilakukan dengan memvalidasi hasil pengukuran uap sianida dengan model fugasitas level 1. Hasil penelitian di dapat bahwa model fugasitas level 1 lebih konsisten dibandingkan pengukuran uap CN pada proses plant I dan Proses plant II dengan nilai R2 hasil analisis regresi linear adalah 96% bahwa model fugasitas mencapai ekuilibrium dengan asumsi berada dalam sistem tertutup, ekulilibrium, dan steady state sedangkan hasil pengukuran belum mencapai kesetimbangan ketika dilakukan pengukuran dengan ketidakpastian dari pengukuran berupa kalibrasi, instrumentasi, dan pengambilan sampel dan ketidakpastian dari model adalah konstanta hukum Henry’s untuk temperatur 400C tidak ditemukan dalam literatur