ABSTRAK IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 7 IGN BAGUS AGUNG 22005031.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA I Gusti Ngurah Bagus Agung
PUBLIC Dedi Rosadi
Lapangan Kotabatak secara administratif terletak di propinsi Riau, kurang lebih 100
km. ke arah Barat Laut dari Kota Pekanbaru. Secara umum lapangan ini merupakan
cebakan antiklin yang asimetris dengan arah sumbu Barat Laut – Tenggara, dan
dibatasi oleh patahan naik di bagian Timur Laut searah dengan sumbu lipatan yang
terbentuk. Reservoar utama adalah batupasir Formasi Bekasap berumur Miosen Awal.
Seiring dengan menurunya perolehan minyak harian, berbagai usaha telah dan sedang
dilakukan di lapangan minyak Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah. Sejak
ditemukan lapangan ini pada tahun 1951, untuk mempertahankan laju perolehan
minyak maka telah dilakukan usaha injeksi air sekelilling (peripheral) pada tahun
1975, dilanjutkan injeksi air berpola pada tahun 2002 dan penambahan beberapa
sumur baru (infill) dari tahun ke tahun.
Dari hasil interpretasi seismik 3-Dimensi (3D) dan dalam kaitannya dengan
permasalahan tersebut diatas maka dengan hadirnya beberapa patahan besar maupun
kecil yang memotong Formasi Bekasap khususnya reservoar A pada area penelitian,
maka sangat perlu dilakukan suatu analisis terhadap kapasitas sealing patahanpatahan
tersebut. Jadi dengan diketahuinya sifat-sifat patahan ini maka pemahaman
kompartementalisasi reservoar juga akan deketahui. Hasil analisis ini nantinya sangat
bermanfaat dan berperan penting dalam penerapan maupun perencanaan usaha
mempertahankan laju perolehan minyak dikemudian hari. Adapun contoh
perencanaan saat ini seperti penerapan injeksi air berpola yang selaras (pattern
allignment), penambahan sumur baru baik berupa sumur injeksi maupun sumur
produksi maupun dalam membantu potensi pengambilan minyak tahap ketiga
(tertiary recovery).
Dengan pendekatan perhitungan shale gouge ratio (SGR) dalam juxtaposition
reservoar pada bidang patahan yang telah dikalibrasikan dengan data perbedan
tekanan fluida pada reservoar maupun validasi dari data aktual di lapangan, maka
dengan nilai SGR ? 20% patahan yang ada pada area penelitian sudah mulai bersifat
sealing.