digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

COVER EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 1 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 2 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 5 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 6 EKA TOFANI 22005007.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Eka Tofani Putranto
PUBLIC Dedi Rosadi

Goncangan gempabumi kerap terjadi di Pulau Jawa, dengan magnitude yang mengakibatkan kerusakan dan yang tidak mengakibatkan kerusakan. Sumber gempabumi yang dapat dirasakan di Pulau Jawa berasal dari zona subduksi di selatan Jawa serta dari sesar aktif yang ada di daratan pulau. Gempabumi berkekuatan 6,3 yang mengguncang wilayah Yogyakarta dan Klaten pada tanggal 27 Mei 2006 merupakan gempabumi dengan pusat gempa di darat sekitar Bantul, menyebabkan kerusakan parah di sebagian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Propinsi Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Klaten. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sesar aktif yang bertanggungjawab atas kejadian gempa tanggal 27 Mei 2006, serta melakukan telaah mengenai aktifitas sesar aktif tersebut dengan melakukan studi paleoseismologi. Penelitian lapangan menunjukkan bahwa intensitas maximum sebesar VIII MMI terjadi di sekitar wilayah Bantul, yang ditandai dengan rusaknya bangunan yang direkayasa secara baik. Kerusakan bangunan umumnya terjadi karena buruknya kualitas bangunan, dekatnya ke pusat gempa serta litologi yang tidak stabil terhadap goncangan gempabumi. Efek gempa lain yang dapat diamati di lapangan adalah longsoran tanah, retakan pada tanah permukaan dan likuifaksi. Hasil pengukuran gempa susulan serta hasil pengukuran Global Positioning System menunjukkan pola sesar yang sejajar dengan arah aliran Kali Opak. Berdasarkan analisis data, menunjukkan bahwa Sesar Opak, mungkin merupakan sesar aktif yang bertanggung jawab atas kejadian gempa ini. Studi paleoseismologi menunjukkan bahwa setidaknya telah terjadi gempabumi yang cukup besar pada sekitar 2300 hingga 2900 tahun lalu.