digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Avrionesti
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Karbon antropogenik di pesisir Timur Sumatra dihitung menggunakan metode Tracer combining Oxygen, inorganic Carbon and total Alkalinity (TrOCA). Pengaruh antropogenik ditinjau dengan melihat perubahan nilai anthropogenic carbon dan keasaman air laut (pH). Data yang digunakan adalah data Total Alkanitas (TA), oksigen (O2), dan Dissolved Inorganic Carbon (DIC) di pesisir timur Sumatra yang diperoleh dari pelayaran Science for Protection of Indonesian Coastal Marine Ecosystem (SPICE) III pada tanggal 5 Oktober 2012 sampai tanggal 13 Oktober 2012, pelayaran VOS Pasific Celebes tahun 2007, serta data model dari Carbon Dioxide Information Analysis Center (CDIAC). Hasil menunjukkan karbon antropogenik yang diperkirakan bersumber dari Sungai Musi menyebar lebih kuat ke arah selatan akibat pengaruh arus. Nilai karbon antropogenik rata-rata dari utara ke selatan berturut-turut adalah 33,70 ?mol/kg (Utara Pulau Bangka), 102,3902 ?mol/kg (Selat Bangka) 66,01?mol/kg (Timur Sumatra Selatan), 80,55 ?mol/kg (Timur Lampung), sedangkan di Sungai Musi sebesar 20,23 ?mol/kg dan 53,97 ?mol/kg di muaranya. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui pula bahwa terjadi peningkatan karbon antropogenik di Timur Sumatra Selatan sebesar 63,67 ?mol/kg dari tahun 2007 hingga 2012. Perubahan karbon antropogenik ini mengakibatkan peningkatan nilai pH sebesar 0,16 dalam kurun waktu yang sama.