digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

BAB1 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

BAB2 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

BAB3 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

BAB4 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

BAB5 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 

Modifikasi teknik sintesis silika mikrosfer banyak dilakukan agar mendapatkan ukuran dan bentuk silika mikrosfer yang spesifik sesuai fungsi yang dibutuhkan. Penelitian ini merupakan studi literatur sintesis silika mikrosfer yang pada dasarnya menggunakan metode Stöber untuk menghasilkan silika mikrosfer berongga dan mesopori. Stöber dkk pertama kali mensintesis silika mikrosfer dengan metode hidrolisis Tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai prekursor dengan campuran ammonia, alkohol dan air. Kemudian banyak peneliti melakukan modifikasi metode sintesis dengan menambahkan surfaktan seperti setiltrimetilamoniumbromida (CTAB) atau polimer seperti kopolimer triblok yang mana akan diperoleh bentuk baru berupa silika mikrosfer berongga serta silika mikrosfer mesopori dalam berbagai tipe dan ukuran. Data yang dianalisis diambil (sitasi) dari 60 jurnal yang terkait dengan silika mikrosfer dari tahun 1990-2012, dengan beberapa pustaka tambahan yang mendukung. Selanjutnya, menganalisis data dari jurnal yang telah diperoleh mengenai apa saja faktor yang bisa mempengaruhi ukuran dan bentuk dari silika mikrosfer berongga dan silika mikrosfer mesopori. Sintesis silika mikrosfer dengan metode Stöber dapat dimodifikasi dengan cara perlakuan kimiawi berupa penambahan surfaktan serta penambahan polimer. Modifikasi sintesis dengan perlakuan kimiawi mempengaruhi bentuk dari silika mikrosfer yang berguna untuk bahan pengikat logam serta bahan khusus obat-obatan. Modifikasi sintesis lain dengan perlakuan fisik berupa pengaruh pH, waktu sintesis serta temperatur sehingga dapat dilakukan sintesis silika mikrosfer dengan ukuran dan bentuk yang spesifik. Hasil yang diperoleh adalah teknik sol-gel yang diajukan untuk sintesis silika mikrosfer berongga dan modifikasi metode Stöber dengan penambahan surfaktan kationik. Surfaktan CTAB lebih baik dari surfaktan jenis lain karena memiliki hasil silika mikrosfer yang lebih stabil dan homogen. Bisa juga digunakan polimer polistiren atau kopolimer triblok sebagai cetakan. pH yang digunakan pada sintesis, semakin tinggi pHnya maka ukuran silika akan semakin besar. Diameter silika mikrosfer cenderung menurun seiring dengan semakin lama waktu sintesis. Kenaikan temperatur akan meningkatkan diameter silika mikrosfer.