COVER Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
BAB1 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
BAB2 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
BAB3 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
BAB4 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
BAB5 Harid Muhtadi
EMBARGO  2026-04-13 
EMBARGO  2026-04-13 
Modifikasi teknik sintesis silika mikrosfer banyak dilakukan agar mendapatkan
ukuran dan bentuk silika mikrosfer yang spesifik sesuai fungsi yang dibutuhkan.
Penelitian ini merupakan studi literatur sintesis silika mikrosfer yang pada dasarnya
menggunakan metode Stöber untuk menghasilkan silika mikrosfer berongga dan
mesopori. Stöber dkk pertama kali mensintesis silika mikrosfer dengan metode
hidrolisis Tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai prekursor dengan campuran
ammonia, alkohol dan air. Kemudian banyak peneliti melakukan modifikasi metode
sintesis dengan menambahkan surfaktan seperti setiltrimetilamoniumbromida
(CTAB) atau polimer seperti kopolimer triblok yang mana akan diperoleh bentuk
baru berupa silika mikrosfer berongga serta silika mikrosfer mesopori dalam
berbagai tipe dan ukuran. Data yang dianalisis diambil (sitasi) dari 60 jurnal yang
terkait dengan silika mikrosfer dari tahun 1990-2012, dengan beberapa pustaka
tambahan yang mendukung. Selanjutnya, menganalisis data dari jurnal yang telah
diperoleh mengenai apa saja faktor yang bisa mempengaruhi ukuran dan bentuk
dari silika mikrosfer berongga dan silika mikrosfer mesopori. Sintesis silika
mikrosfer dengan metode Stöber dapat dimodifikasi dengan cara perlakuan kimiawi
berupa penambahan surfaktan serta penambahan polimer. Modifikasi sintesis
dengan perlakuan kimiawi mempengaruhi bentuk dari silika mikrosfer yang
berguna untuk bahan pengikat logam serta bahan khusus obat-obatan. Modifikasi
sintesis lain dengan perlakuan fisik berupa pengaruh pH, waktu sintesis serta
temperatur sehingga dapat dilakukan sintesis silika mikrosfer dengan ukuran dan
bentuk yang spesifik. Hasil yang diperoleh adalah teknik sol-gel yang diajukan
untuk sintesis silika mikrosfer berongga dan modifikasi metode Stöber dengan
penambahan surfaktan kationik. Surfaktan CTAB lebih baik dari surfaktan jenis
lain karena memiliki hasil silika mikrosfer yang lebih stabil dan homogen. Bisa juga
digunakan polimer polistiren atau kopolimer triblok sebagai cetakan. pH yang
digunakan pada sintesis, semakin tinggi pHnya maka ukuran silika akan semakin
besar. Diameter silika mikrosfer cenderung menurun seiring dengan semakin lama
waktu sintesis. Kenaikan temperatur akan meningkatkan diameter silika mikrosfer.