Di tengah pandemi Covid-19 ini masyarakat dibatasi untuk bermobilitas dan
berkegiatan di taman tematik dengan adanya beberapa kebijakan adaptasi
kebiasaan baru, mengakibatkan perubahan pada tingkat kebahagiaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk memonitor bagaimana kinerja kebijakan adaptasi
kebiasaan baru terhadap kegiatan fungsional, persepsi kenyamanan, dan indeks
kebahagiaan pengunjung taman tematik dan menentukan kebijakan mana yang
paling baik dalam menciptakan taman yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan. Analisis dilakukan dengan analisis wordcloud dan sentimen,
dengan data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dengan metode web data
scraping dari sosial media twitter. Dari hasil analisis didapatkan bahwa
kebijakan ppkm membentuk lebih banyak kegiatan di taman sehingga membentuk
nilai produktivitas yang tinggi serta indeks kebahagiaan lebih tinggi dari
pemberlakuan kebijakan lain. Tetapi, kebijakan penutupan dan zona merah
membentuk persepsi keamanan dan kenyamanan pengguna yang lebih baik dari
kebijakan lain, serta meningkatkan nilai sentimen yang mana dapat menjadikan
taman yang berkelanjutan. Adapun kebijakan pembatasan kegiatan pengguna
dengan ketatnya perizinan membentuk kecilnya nilai sentimen dan lebih sedikit
kegiatan dari semua analisis. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah kota
kedepannya untuk meninjau taman tematik dengan mengoptimalkan nilai
komunikatif, serta menimbang faktor yang dapat mempengaruhi nilai
kebahagiaan masyarakat, seperti dengan mengurangi ketatnya pembatasan
kegiatan masyarakat. Selain itu, perlu adanya kolaborasi pemerintah kota,
akademisi, masyarakat, swasta, dan media dalam mengembangkan kegiatan di taman tematik sehingga lebih produktif dan berkelanjutan.