digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses penyambungan yang cukup banyak digunakan dalam manufaktur adalah proses pengelasan. Secara umum, proses pengelasan dilakukan melalui salah satu dari dua proses, yaitu pengelasan fusi (pengelasan dalam kondisi sebagian logam induk dicairkan) dan pengelasan dalam kondisi padat. Pengelasan fusi, meskipun banyak diterapkan dalam penyambungan logam, namun mempunyai kekurangan sulit digunakan untuk menyambungkan material paduan aluminium. Hal ini disebabkan karena logam berbasis aluminium mempunyai lapisan oksida pada permukaannya dan konduktivitas termal yang tinggi. Salah satu material paduan aluminium yang cukup banyak digunakan di industri manufaktur adalah paduan aluminium AA1100. Paduan aluminium ini termasuk material yang sulit dilas secara fusi. Salah satu solusi untuk menyambungkan material jenis ini adalah dengan menggunakan metode Friction Stir Welding (FSW). Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu kekuatan sambungan las lebih rendah dibandingkan dengan logam induk (base metal). Untuk meminimalkan kelemahan metode tersebut perlu dilakukan optimasi parameter proses FSW sehingga didapatkan kekuatan sambungan lasan terbaik. Usaha dilakukan dengan memvariasikan parameter yang memengaruhi kualitas sambungan yaitu kecepatan putar pahat dan kecepatan translasi. Pada penelitian ini, telah dilakukan proses pengelasan FSW. Proses pengelasan menghasilkan nilai kekuatan tarik tertinggi 88,57 MPa pada parameter kecepatan putar pahat 1000 rpm dan feed rate 20 mm/min serta nilai kekuatan tarik terendah 54,16 MPa pada kecepatan putar pahat 500 rpm dan feed rate 20 mm/min. Pada kekuatan tarik tertinggi menghasilkan daerah HAZ yang relatif luas dan minim cacat sedangkan kekuatan tarik terendah sebaliknya. Berdasarkan pengamatan spesimen lasan proses FSW pada kekuatan tertinggi menghasilkan struktur mikro yang kecil dan halus sedangkan pada kekuatan terendah menghasilkan struktur mikro yang luas dan kasar. Kekerasan dari sambungan mengalami pelunakan sehingga kekerasan menurun dari raw material. Dalam menciptakan sambungan yang baik harus memberikan kecepatan putar pahat dan feed rate yang tinggi agar menciptakan panas dan adukan aliran material yang optimal.