COVER - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Muhammad Edi Sunyoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Studi fasies dan stratigrafi adalah studi yang mempelajari perubahan lingkungan
pengendapan pada skala ruang, urutan, dan waktu, yang kemudian dapat menjadi
model analogi untuk kondisi bawah permukaan. Berbeda dengan data inti batuan,
singkapan memiliki aspek variasi spasial yang dapat diamati dengan lebih baik.
Singkapan dapat menjadi model analogi untuk kondisi di bawah permukaan,
sehingga analisis fasies dan stratigrafi pada singkapan perlu dilakukan untuk
mengurangi ketidakpastian dan risiko di bawah permukaan.
Dalam penelitian ini, analisis stratigrafi dilakukan dengan pengukuran penampang
stratigrafi, pengamatan petrografi contoh batuan, dan analisis mikrofosil. Hasil
analisis dari seluruh komponen tersebut dipadukan dalam sebuah kolom stratigrafi.
Kolom stratigrafi menunjukan bahwa lintasan penelitian terdiri dari Formasi Lemat
dan Formasi Talangakar yang tersusun oleh 14 litofasies dan Formasi Baturaja yang
terdiri dari 11 litofasies. Lintasan penelitian terbagi menjadi 5 fasies arsitektur pada
Formasi Lemat dan Formasi Talangakar yang terdiri dari: Root Alluvial Fan,
Massive Layers of Middle Alluvial Fan, Peat Bog of Middle Alluvial Fan, Deep
Gravel Bed Braided, Gravel Bed Braided with Sediment Gravity Flow Deposits,
Terdapat 5 fasies arsitektur pada Formasi Baturaja yang terdiri dari Carbonate
Platform Interior (AA), Carbonate Platform Margin Sand Shoals (AB), Carbonate
Platform Margin Reef (AC), Carbonate Foreslope (AD), Basin Margin Carbonate
(B).
Analisis arus purba Formasi Talangakar memperlihatkan dua arah arus yang
berbeda, yaitu berarah selatan dan timur. Analisis foraminifera bentonik Formasi
Baturaja menunjukan kedalaman batimetri neritik tengah pada fasies arsitektur
Basin Margin Carbonate (B) – Foreslope (AD) dan menunjukan kedalaman neritik
dalam pada fasies arsitektur Platform Margin Reef (AC) – Platform Interior (AA).
Analisis foraminifera planktonik Formasi Baturaja menunjukan umur lintasan
penelitian adalah N5 dan/atau lebih tua pada fasies arsitektur Basin Margin
Carbonate serta berumur N6 dan/atau lebih muda pada fasies arsitektur Carbonate
Foreslope-Platform Interior.