digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizky Maulana Akbar
PUBLIC Alice Diniarti

Studi gambut di Indonesia, khususnya dari sudut pandang keilmuan geologi, belum banyak dilakukan, padahal potensi sumber daya gambut Indonesia hingga 2020 mencapai sebesar 13,52 miliar ton gambut kering. Gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya energi alternatif, dengan mempertimbangkan emisi karbon yang akan ditimbulkan. Daerah penelitian berada di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Daerah penelitian merupakan salah satu daerah dengan potensi sumber daya gambut. Namun studi lebih lanjut mengenai geologi dan karakteristik gambut di daerah Mempawah belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik gambut, lingkungan pengendapan, dan kapasitas simpan karbon pada lahan gambut di daerah penelitian. Daerah penelitian dibagi menjadi Blok A, Blok B, dan Blok C berdasarkan batas daerah depresi tempat akumulasi gambut. Analisis karakteristik fisik megaskopis (tipe dan derajat pembusukan gambut) dilakukan terhadap 63 data sekunder berupa data bor dan deskripsi gambut (dibuat oleh tim survei PSDMBP tahun 2022). Sedangkan analisis karakteristik fisik mikroskopis (analisis tingkat kematangan gambut dan tipe maseral) dan analisis karakteristik kimia dilakukan terhadap 20 data primer berupa data proksimat, ultimat, nilai kalori, kadar air, bulk density, dan reflektansi vitrinit (Ro), serta 6 data primer berupa tipe maseral. Nilai reflektansi vitrinit conto gambut di daerah penelitian berkisar antara 0,17 - 0,22 %. Tipe maseral yang ditemukan pada conto gambut di daerah penelitian beragam dengan dominasi humodetrinite dan humotelinite/teloinertinite. Tipe gambut di semua blok adalah fibrik dengan derajat pembusukan dominan H3 - H5. Rata-rata fuel ratio gambut di daerah penelitian (0,6), menunjukkan bahwa gambut di daerah penelitian termasuk dalam kategori pangapian cukup baik. Rata-rata nilai kalori gambut di daerah penelitian adalah 5.135,87 - 5.771,57 kal/g (daf). Nilai ratarata kadar abu conto gambut di daerah penelitian berkisar antara 3,30 - 12,84 % dan rata-rata total sulfur berkisar antara 0,21 - 1,87 %, yang termasuk kategori rendah - sedang. Namun ditemukan anomali nilai total sulfur dan kadar abu tinggi pada Blok B. Anomali tersebut mengindikasikan pengaruh air laut saat akumulasi gambut pada topografi low-lying swamp. Berdasarkan plot tipe maseral pada diagram TPI-GI, lingkungan pengendapan gambut Blok A, Blok B, dan Blok C berturut-turut adalah lower delta plain - back barrier, upper delta plain - back barrier, dan back barrier. Kapasitas simpan karbon pada lahan gambut untuk setiap blok adalah sebesar 93.866.846 ton gambut kering.