Sumatera Oil Company (SOC) dikenal sebagai salah satu perusahaan penghasil minyak
mentah terbesar di Indonesia. Menjelang akhir kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia,
SOC sangat bergantung dengan operasi workover untuk menjaga tingkat produksinya.
Kondisi ini menjadi tantangan untuk departemen D&C untuk menyelesaikan program yang
ada di backlog. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memperbaiki proses pembuatan
program workover. Berdasarkan diskusi internal tim, ada dua hal yang dapat diperbaiki
yaitu durasi pembuatan program dan akurasi data fase pekerjaan.
Lean Six Sigma sudah diaplikasikan oleh SOC untuk meningkatkan kehandalan proses
bisnisnya. Penulis juga memanfaatkan kerangka kerja Lean Six Sigma dalam proyek ini.
Proses Define-Measure-Analyze-Improve-Control dilakukan dengan teliti untuk
memastikan keberhasilan proyek ini. Pada fase Define, penulis dan tim berdiskusi dengan
completion engineers, sebagai pemegang proses bisnis, guna menemukan kemungkinan
perbaikan. Pada fase Measure, penulis dan tim melakukan pengamatan terhadap proses
perencanaan operasi workover, menentukan sistem pengukuran kinerja dan mengumpukan
baseline data. Pada fase Analyze, penulis dan tim menganalisa baseline data dan
mengidentifikasi akar masalah. Kemudian pada fase Improve, penulis dan tim
mengumpulkan ide-ide kreatif untuk solusi akar masalah, menguji kelayakan setiap solusi
dan mewujudkan solusi terbaik. Solusi terbaik yang dipilih adalah dengan otomatisasi
beberapa aktivitas perencanaan program workover. Dan terakhir, pada fase Control,
sosialisasi dilakukan kepada para pemegang proses bisnis dan pemegang kepentingan. Di
samping itu dokumentasi juga dilakukan untuk menjamin keberlangsungan solusi yang
telah dihasilkan.
Tim fokus pada tiga sub-proses dalam perencanaan pekerjaan workover yaitu proses
peninjauan opportunity, proses pembuatan rencana well-phase, dan proses pembuatan
program kerja workover. Proyeksi COPQ untuk 3964 opportunity yang direncanakan untuk
tahun 2020 adalah USD 145,774, USD 15,313, dan USD 109.061 secara berurutan. Ratarata
waktu siklus saat ini adalah 94.5, 16.7, dan 70.7 menit per opportunity secara
berurutan. Standar deviasi waktu siklus saat ini adalah 12.8, 1.2, dan 5.8 menit per
opportunity secara berurutan. PCE adalah 89%, 71% dan 71% secara berurutan.
Solusi yang dikembangkan memanfaatkan otomatisasi dan integrasi semua platform yang
terkait dengan process pembuatan program kerja workover. Solusi ini direalisasikan dalam dua software baru. Implementasi solusi ini berdampak pada penurunan waktu siklus proses
peninjauan opportunity, proses pembuatan rencana well-phase, dan proses pembuatan
program kerja workover. Rata-rata waktu siklus setelah implementasi solusi adalah 58.9,
5.4, dan 51.6 menit per opportunity secara berurutan. Standar deviasi waktu siklus menjadi
9.9, 1.1, dan 3.9 menit per opportunity secara berurutan. PCE menjadi 98%, 100% dan
95% secara berurutan. Dengan implementasi ini SOC mendapatkan total accrued financial
benefit (AFB) sebesar USD 94, 696