COVER Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Eldita Fauzi Mukhtar
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan tikus sebagai hewan percobaan dalam penelitian berbagai studi masih
banyak dilakukan hingga kini. Salah satu jenis pengujian yang umum dilakukan untuk
mengukur perilaku tikus adalah open field test (OFT). Hal ini dilakukan dengan menempatkan
tikus bereksplorasi di dalam arena berdinding dan mengukur parameter spasio-temporal,
seperti lintasan gerak eksplorasinya. Berbagai sistem pengukuran OFT telah tersedia secara
umum, seperti sistem pengukuran manual, berbasis sensor inframerah, dan berbasis video.
Akan tetapi, masing-masing sistem pengukuran OFT tersebut masih memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem pengukuran OFT
sebagai alternatif yang dapat mengatasi berbagai kekurangan tersebut. Sistem pengukuran
OFT ini berbasis force plate yang dapat mengukur gaya reaksi tanah (GRF) dan titik pusat
tekanan (COP). Pergeseran lokasi COP ini akan dijadikan aproksimasi lintasan gerak
eksplorasi tikus pada OFT. Penelitian ini dilakukan dengan merancang aparatus berupa force
plate dan open field arena sesuai kebutuhan pengguna, yaitu peneliti dari Sekolah Ilmu dan
Teknologi Hayati (SITH ITB). Purwarupa aparatus kemudian dibuat dan kalibrasinya
dilakukan menggunakan beban statik. Terakhir, Purwarupa aparatus diuji menggunakan tikus
yang hasil pengukurannya dibandingkan dengan hasil pengukuran berbasis video tracking.
Purwarupa aparatus telah berhasil dibuat dan dikalibrasi. Aparatus tersebut memiliki
resolusi pengukuran COP sebesar 1 mm dan GRF sebesar 0,01 gram-force. Hasil kalibrasi
menunjukan terdapat galat RMS GRF sebesar 0,81 gram-force, galat RMS COP sumbu x
sebesar 6 mm, dan galat RMS COP sumbu y sebesar 8 mm. Hasil pengujian yang telah
dilakukan menunjukan bahwa aparatus dapat mengukur lintasan gerak eksplorasi tikus dengan
baik yang hasil pengukurannya memiliki kesamaan dengan hasil pengukuran video tracking