digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Reliya Annisa Putri
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kota Palembang merupakan kota dengan akar budaya berorientasikan sungai. Namun seiring perkembangan zaman orientasi aktivitas kota berubah ke daratan sehingga sungai menjadi halaman belakang kota. Untuk kembali menghubungkan masyarakat Kota dan sungai, salah satu strateginya adalah pengembangan fasilitas pariwisata tepi sungai. Salah satu kawasan yang belum dikembangkan di jaringan pariwisata tepi sungai Palembang dalah Kawasan Sekanak. Kawasan Sekanak memiliki beberapa bangunan peninggalan sejarah dari tahun 1900-an yang menandai masuknya budaya kolonial dan perubahan orientasi ruang air ke darat Kota Palembang. Namun keramaian Kawasan Sekanak kini semakin surut. Sepinya Kawasan Sekanak mengakibatkan bangunan yang terbengkalai, karena tidak difungsikan lagi oleh pemiliknya. Aktivitas, struktur fisik dan konsep Kawasan Sekanak saat ini tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pariwisata tepi sungai Kota Palembang. Maka pengembangan terhadap konstruksi tempat diperlukan untuk menghubungkan kembali ruang tepi sungai kepada masyarakat Kota Palembang. Namun pengembangan tempat perlu menjaga kontinuitas identitas tempat untuk menghindari dampak negatif dari gentrifikasi. Menanggapi isu tersebut, penulis memilih pendekatan placemaking untuk menghubungkan manusia dan ruangnya. Pembentukan hubungan tersebut akan memberi makna tempat baru tepi sungai sebagai fasilitas pariwisata tepi sungai. Berdasarkan studi literatur placemaking disimpulkan bahwa intervensi desain harus mampu mengintegrasikan identitas tempat dan keterbukaan terhdap pengembangan baru untuk menjaga kontinuitas identitas tempat. Dalam skala arsitektural diterapkan prinsip perancangan kontekstual dengan mengintegrasikan pemanfaatan bangunan lama dan perancangan bangunan baru pada tapak. Untuk mengetahui identitas tempat dan kondisi eksisting, dilakukan analisis tapak menurut aspek placemaking meliputi aktivitas, sosiabilitas, citra dan kenyamanan serta aksesibilitas. Kesimpulan studi literatur dan analisa tapak menghasilkan kriteria perancangan yang disintesis menjadi rancangan. Perancangan meliputi pengembangan kawasan, program fasilitas serta perancangan arsitektural menghasilkan rancangan tapak, program fasilitas, bangunan dan ruang luar.