Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan saat ini menjadi salah satu agenda
intensif pemerintah Indonesia, terutama untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan
menyediakan pembangkit listrik ramah lingkungan di Indonesia. Indonesia
memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
memperluas pasokan listrik nasional. Selain itu pemerintah memiliki beberapa
target untuk memperluas jangkuan air bersih yang dapat disuplai dari pembangkit
listrik. Makalah ini mengusulkan pembangkit listrik hibrida yang mengadopsi tiga
sumber energi (nuklir, biogas, dan panas matahari) sebagai sumber energi utama
beserta aplikasinya pada produksi air bersih. Reaktor nuklir berpendingin natrium,
biogas tipikal, dan pembangkit listrik tenaga surya dipilih untuk memverifikasi
konsep dengan menggunakan perangkat lunak komersial Ebsilon Pro dan
pemrograman dengan python. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi
PLTN, PLTBio saja, dan PLTS masing-masing 35,40%, 32,66%, dan 38,97%.
Efisiensi ini dapat ditingkatkan secara signifikan dengan mengadopsi pembangkit
listrik hibrida nuklir, biogas, dan panas matahari yang diusulkan. Efisiensi termal
pembangkit listrik dapat ditingkatkan menjadi 40,42% dalam hal efisiensi hukum
pertama. Peningkatan lebih lanjut dengan pengubahan parameter konversi daya
untuk optimisasi dua objektif dengan algoritma genetik dapat meningkatkan
efisiensi hingga 42,81% dan LCOE senilai Rp 1.277/kWh. Desalinasi air laut untuk
kasus teroptimisasi dan kasus dasar memiliki kapasitas 1650 m3
/hari dan 3000
m3
/hari dengan LCOW Rp 25.673/m3
dan Rp 21.981/m3