ABSTRAK Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Agung Kurniawan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Di era kemajuan teknologi saat ini, kebutuhan akan energi sangatlah pesat. Oleh
karenanya dibutuhkan teknologi yang dapat menghasilkan energi dengan jumlah
yang besar dan berkelanjutan. Reaktor nuklir merupakan alternatif sumber energi
yang sangat menjanjikan dengan masa operasi yang panjang dan cukup kompetitif
dengan energi berbasis bahan bakar fosil karena densitas energinya yang besar.
Penelitian ini menyajikan analisis awal deplesi bahan bakar di reaktor PWR
AP1000 Westinghouse pada tingkat fuel assembly. Densitas daya yang digunakan
untuk fuel assembly disesuaikan dengan posisi dan pengayaan yang berbeda pada
teras reaktor AP1000. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pembakaran pada
fuel assembly termasuk limbah yang dihasilkan pada akhir siklus operasional.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan kode SRAC2006 yang dikembangkan
oleh JAERI dengan data nuklir JENDL-4.0. Penelitian dilakukan untuk beberapa
jenis pengayaan yaitu 2.35, 3.4, dan 4.45 persen massa Uranium-235. Hasilnya
menunjukkan bahwa perangkat bahan bakar dengan pengayaan 2.35 w/o pada pusat
teras memiliki sisa U-235 paling sedikit dengan limbah paling banyak, yang
menunjukkan pembakaran U-235 yang signifikan. Persentase U-235 yang tersisa di
akhir siklus untuk perangkat bahan bakar dengan pengayaan 2,35 w/o, 3,4 w/o, dan
4,45 w/o berturut-turut adalah 28,608%, 56,120%, dan 78,593%. Studi ini juga
mengidentifikasi produksi nuklida baru, termasuk Plutonium, aktinida minor, dan
produk fisi berumur panjang (LLFP). Jumlah yang dihasilkan bervariasi menurut
tingkat pengayaan dan posisi fuel assembly di dalam teras.