Ketersediaan nutrisi adalah faktor kunci produktivitas tanaman. Untuk pemenuhan nutrisi
tanaman, para petani sering menggunakan pupuk kimia sintetik. Namun, penggunaannya yang
tidak terkontrol untuk jangka waktu yang lama menunjukkan efek negatif pada kesehatan tanah
dan produktivitas tanaman selanjutnya. Oleh karena itu, bahan biologis dapat diaplikasikan
dengan mempertimbangkan manfaat bagi lingkungan tanah. Plant Growth Promoting
Rhizobacteria (PGPR) adalah agen biologis yang dapat dijadikan alternatif solusi.
Keberhasilan kolonisasi PGPR di perakaran merupakan hal penting agar dapat bermanfaat
untuk pertumbuhan dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan formulasi seed coating dengan penambahan isolat bakteri PGPR yang dapat
dikembangkan sebagai pemacu pertumbuhan dan menyediakan nutrisi bagi tanaman padi.
Untuk tujuan ini, dua isolat bakteri H1 dan P1 yang diisolasi dari sumber tanaman yang berbeda
dievaluasi potensinya pada tanaman padi. Benih Oryza sativa (Padi) dilakukan sterilisasi dan
divariasikan menjadi 4 perlakuan: seed coating dengan CMC 3% + Talk 1% + isolat H1P1,
seed coating dengan isolat H1P1, seed coating dengan CMC 3% + Talk 1%, dan benih tanpa
seed coating sebagai kontrol negatif. Benih tanaman padi ditanam pada media tumbuh tanah
steril dalam polybag. Pada hari ke-7 HST diberi penambahan pupuk NPK sebagai kontrol
positif. Faktor-faktor viabilitas benih (persentase perkecambahan), laju perkecambahan benih,
total populasi bakteri selama penanaman berlangsung, panjang daun dan batang, dan kadar
klorofil daun dianalisis. Kadar klorofil daun dianggap menjadi parameter utama untuk
menentukan kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi di lingkungan. Populasi total bakteri
dikonfirmasi dengan metode TPC. Kadar klorofil dianalisis menggunakan metode Wintermans
and De Mots. Hasil perlakuan menunjukkan efek penghambatan perkecambahan oleh
perlakuan seed coating. Didukung dengan data laju perkecambahan, ketiga perlakuan seed
coating secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Hal ini bisa terjadi
pengaruh dari isolat bakteri atau konsentrasi carrier yang digunakan. Isolat bakteri dari tunas
padi perlakuan seed coating dengan CMC 3% + Talk 1% + isolat H1P1 terkonfirmasi sebanyak
3x106 cfu/mL. Total populasi bakteri selama pertumbuhan tanaman padi berlangsung didapati
peningkatan jumlah bakteri. Kadar klorofil total tertinggi dihasilkan oleh tanaman padi
perlakuan seed coating dengan CMC 3% + Talk 1% + isolat H1P1 sebanyak 16.2 mg/L dan
berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Formulasi seed
coating dengan CMC 3% + Talk 1% + isolat H1P1 dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi di
lingkungan sehingga kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai metode inokulasi pupuk hayati
yang efektif.