BAB 1 M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA M RAKA HENDIANSYAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dinamika perairan Indonesia sangatlah menarik bagi para peneliti untuk dikaji,
terutama di perairan Jawa bagian selatan, mengingat bahwa perairan selatan Jawa merupakan
perairan Indonesia yang berhubungan langsung dan dipengaruhi oleh Samudra Hindia,
perairan Barat Sumatera dan juga Selat Sunda. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi perairan selatan Jawa diantaranya adalah Indian Ocean Dipole (IOD), El Niño
Southern Oscillation (ENSO), South Equatorial Current (SEC), South Java Current (SJC),
angin monsoon, dan Arus Lintas Indonesia (ARLINDO).
Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi pola arus yang dominan terjadi di daerah
perairan selatan Jawa selama 25 tahun (16 Januari 1995 – 16 Desember 2019) dengan data
yang didapat dari Marine Copernicus. Untuk kebutuhan analisis, data diolah dan dianalisis
secara spasial sesuai musim Desember-Januari-Februari (DJF), Maret-April-Mei (MAM),
Juni-Juli-Agustus (JJA) dan September-Oktober-November (SON), secara temporal selama
25 tahun, dan analisis Empirical Orthogonal Function (EOF) arus spasial dengan periode 25
tahun.
Analisis secara temporal dilakukan pada 5 titik yang mewakili beberapa karakteristik
perairan seperti selat, perairan dekat pantai, dan perairan lepas pantai. Secara temporal
selama 25 tahun diketahui bahwa range magnitudo kecepatan arus yang sangat besar terjadi
di daerah Selat Lombok, yaitu antara 0,001-2,29 m/s. Pola arus secara temporal pada 5 titik
tersebut didominasi arus ke arah barat.
Pola arus spasial menunjukkan bahwa di daerah Perairan Utara Jawa dan Perairan
Selatan Jawa didominasi oleh pengaruh angin monsoon per 6 bulan. Kemudian, ARLINDO
memberikan pengaruh terhadap pergerakan arus di Selat Lombok dan Utara Jawa. SJC
mendominasi pengaruh pergerakan arus di Daerah Pantai Selatan Jawa, sedangkan untuk
arus di Samudra Hindia didominasi oleh SEC secara tahunan dan pengaruh yang kecil dari
ENSO dan IOD. EOF mode 1 menunjukkan pengaruh dominan sebesar 53,9% dari SEC dan
ARLINDO. EOF mode 2 menghasilkan pengaruh dominan sebesar 13,0% dari monsoon dan
SJC. EOF mode 3 menunjukkan pengaruh dominan sebesar 7,0% dari fenomena interannual
seperti siklon, IOD, dan ENSO. EOF mode 4 menunjukkan pengaruh dominan sebesar 5,7%
dari fenomena gesekan antara ARLINDO, SJC, dan SEC