digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Haris Bhakti Permana
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Transportasi laut dalam industri minyak dan gas di lepas pantai berguna untuk memenuhi kebutuhan, seperti mengangkut minyak mentah, peralatan, ataupun pekerja. Pencarian rute terpendek dari titik yang harus dikunjungi oleh kapal berguna untuk meminimumkan biaya dan waktu transportasi laut dari kapal. Masalah pencarian rute terpendek tersebut dapat dikategorikan sebagai masalah Traveling Salesman Problem. Traveling Salesman Problem adalah permasalahan seorang penjual untuk menemukan rute terpendek dengan berangkat dari kota awal, mengunjungi kota lain tepat satu kali, dan kembali ke kota awal. Terdapat tujuh metode heuristik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah Traveling Salesman Problem, yaitu metode Nearest Neighborhood, metode Repetitive Nearest Neighborhood, metode Nearest Insertion, metode Farthest Insertion, metode Cheapest Insertion, metode Arbitrary Insertion, dan metode 2-Opt. Metodemetode tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk mencari rute dengan jarak terpendek dari kapal pendukung platform untuk mengunjungi titik-titik permintaan di tengah laut. Metode-metode tersebut tidak dijamin memberikan solusi yang optimal. Munculnya berbagai kemungkinan yang dapat dialami kapal, mengakibatkan munculnya berbagai macam tipe rute dari kapal. Terdapat pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan setiap tipe rute dari kapal, yaitu melalui modifikasi matriks jarak. Tugas akhir ini akan membahas pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan berbagai macam tipe rute dari kapal. Setelah dilakukan simulasi, terdapat hasil yang berbeda dari penerapan setiap metode yang digunakan. Terdapat kemungkinan bahwa suatu metode memberikan hasil yang lebih baik pada kasus yang lain. Keberadaan mandatory path pada suatu kasus dapat membuat rute yang terpilih menjadi lebih panjang. Semakin banyak mandatory path pada suatu masalah penentuan rute dapat membuat rute yang diperoleh mempunyai total jarak yang semakin panjang. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dapat menyelesaikan permasalahan pencarian rute dengan tipe rute yang berbeda-beda.