Kehandalan dan efisiensi dari pembangkit listrik tenaga uap semakin berkembang
seiring perkembangan pengetahuan dari teknik pengontrolan dan metoda optimasi.
Integrasi antara dua boiler dengan satu header uap sebagai penampung uap air dari
boiler dan dua turbin sebagai pembangkit daya, membuat pembangkit listrik tenaga
uap lebih dapat diandalkan. Pada penelitian ini dilakukan perancangan pengontrol
dengan kondisi trip parsial yaitu satu boiler trip maka tekanan pada header akan
berkurang seiring hilangnya laju uap dari boiler yang trip. Boiler yang masih jalan
akan meningkatkan produksi uapnya untuk mengkompensasi laju uap yang hilang
supaya tidak terjadi berkurangnya daya yang dihasilkan turbin.
Model matematika sistem boiler-turbin yang digunakan adalah model sistem tidak
linier pada boiler-turbin yang diperkenalkan oleh R.D. Bell dan K.J. Astrom pada
tahun 1987 yang terdiri dari tiga masukan dan tiga keluaran. Tiga masukan ini yaitu
laju alir bahan bakar, laju uap ke turbin, dan laju air umpan ke drum, sedangkan
tiga keluaran yaitu tekanan uap boiler, daya yang dihasilkan turbin, dan deviasi
ketinggian air di drum uap.
Penelitian ini dilakukan pada pembangkit listrik tenaga uap di Riau yang
menggunakan pengontrol Proporsional-Integral. Pengontrol PI ini biasanya ditala
secara manual oleh orang yang sudah berpengalaman dan membutuhkan waktu
observasi yang lama. Pada penelitian ini, pengontrol PI ini dioptimasi dengan
metoda optimasi algoritma genetika (GA), algoritma penyerbukan bunga (FPA),
dan deep reinforcement learning (DRL) secara khusus algoritma deep deterministic
policy gradient (DDPG) untuk melakukan optimasi pengontrol PI secara otomatis.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa algoritma penyerbukan bunga mempunyai
waktu uji yang sangat baik sebesar 1 menit untuk melakukan optimasi dengan
maksimum overshoot pada kontrol tekanan uap dan kontrol daya yang dibangkitkan
sebesar 5% dengan settling time masing-masing sebesar 6,3 detik dan 1,9 detik, sedangkan kontrol ketinggian air metoda optimasi terbaik adalah DRL dengan
maksimum overshoot sebesar 9,3% dan settling time sebesar 47,6 detik.