digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur geologi Pulau Jawa yang kompleks tidak lepas dari aktivitas subduksi lempeng Indo- Australia dan Eurasia. Sesar Baribis yang memanjang dari Subang hingga Kuningan, merupakan salah satu hasil dari aktivitas tektonik di Jawa Barat. Selain segmen sesar yang diduga melintasi ibukota DKI Jakarta, Sesar Baribis juga menarik untuk dipelajari karena terdapat enam kejadian gempabumi sejak tahun 2009. Oleh karenanya, sebuah segmen dari Sesar Baribis yang terbentang sepanjang baratlaut hingga tenggara pada Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat menjadi objek dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ialah mengidentifikasi jenis pergerakan sesar, keaktifannya, dan memetakan daerah bahaya gempabumi pada daerah penelitian. Terdapat dua metode utama dalam penelitian ini yaitu metode penginderaan jauh yang diimplementasikan dalam analisis geomorfologi, analisis morfometri, pemetaan geomorfologi tektonik, dan metode DSHA (Deterministic Seismic Hazard Analysis) dalam analisis area bahaya gempabumi. Data yang digunakan berupa Digital Elevation Model (DEM) dengan resolusi ±8 m dari Badan Informasi Geospasial (DEMNAS), citra dari satelit Sentinel-02, dan satelit Global Forest Cover Change (GFCC). Penelitian diawali dengan mengidentifikasi jenis pergerakan berdasarkan perpindahan vertikal dan horizontalnya serta identifikasi geomorphic marker dari sesar aktifnya. Selanjutnya dilakukan analisis keaktifan segmen sesar menggunakan metode morfometri yang mencakup kurva dan integral hipsometri (HI), knickpoints (ksn), indeks gradien panjang aliran sungai (SL) serta rasio perbandingan lebar dasar lembah dan tinggi lembah (Vf). Tahapan akhir yaitu analisis bahaya gempabumi dengan perhitungan percepatan pergerakan tanah (PGA/Peak Ground Acceleration) menggunakan dua nilai magnitudo berbeda berdasarkan katalog gempabumi dari tahun 2003-2018 dan magnitudo momen maksimum yang mampu dihasilkan. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonversi ke dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI) untuk menunjukkan tingkat kerusakan daerah sekitar sumber gempabumi. Objek penelitian sepanjang 7,56 km dapat diidentifikasi sebagai sesar geser menganan dengan dominasi perpindahan horizontal sebesar 231 m. Segmen sesar terdapat pada dua satuan geomorfologi sekaligus yaitu satuan gawir sesar dan satuan lereng curam. Berdasarkan analisis morfometri, segmen sesar yang diteliti terdapat pada area yang memiliki tingkat pengangkatan dan aktivitas tektonik yang cukup aktif. Magnitudo momen maksimum yang mampu dihasilkan oleh segmen sesar yang diteliti sebesar M 6,14. Dari hasil perhitungan magnitudo maksimum, nilai PGA yang dihasilkan berkisar 0,23-1,70 g. Nilai tersebut menunjukkan tingkat bahaya gempabumi yang tinggi. Pada skenario perhitungan menggunakan data katalog gempabumi, perhitungan nilai PGA dihasilkan nilai berkisar 0,02-0,04 g yang mengindikasikan tingkat bahaya gempabumi yang rendah.