digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem petroleum pada tatanan fold-thrust belt sangat menarik untuk dipahami karena 25% cadangan hidrokarbon di dunia ditemukan pada tatanan ini. Kunci keberhasilan dari eksplorasi pada tatanan fold-thrust belt adalah pengetahuan akan subsistem generatif, yang meliputi pembentukan dan ekspulsi hidrokarbon dari batuan induk serta preservasi hidrokarbon di reservoir. Cekungan Seram merupakan salah satu cekungan multihistori dengan tatanan fold-thrust belt pada saat ini yang kaya akan hidrokarbon di Indonesia bagian timur. Oleh karena itu, tesis ini bermaksud untuk memahami lebih dalam sistem petroleum Cekungan Seram dengan fokus pada subsistem generatif dan preservasi. Secara lebih detail, tesis ini bertujuan untuk menentukan karakter batuan induk dari setiap formasi, yang meliputi kuantitas, kualitas, dan kematangan material organik, menentukan genesa dan asal dari minyak bumi di Cekungan Seram, mempelajari keberadaan dan efek dari proses alterasi minyak bumi pada komposisi biomarker, dan menentukan waktu ekspulsi dari pemodelan satu dimensi. Dengan begitu, tesis ini mengajukan model sistem petroleum baru untuk Cekungan Seram dengan hipotesis penelitian ini adalah terdapat beberapa organofasies batuan induk di Cekungan Seram yang mengekspulsikan beberapa famili minyak bumi dengan komposisi biomarker spesifik di Cekungan Seram pada waktu yang berbeda, sehingga setiap famili minyak bumi mengalami alterasi dengan intensitas yang berbeda. Tiga kelompok data utama, yaitu data geokimia, sumur, dan seismik dari Cekungan Seram digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Data geokimia diperoleh dari hasil analisis pada 529 sampel batuan sedimen dari 8 formasi berumur Trias hingga Pliosen, 48 sampel minyak bumi, dan 446 sampel gas bumi. Sampel batuan sedimen kemudian diseleksi berdasarkan nilai karbon organik total (TOC) sebesar 1% dan S2 sebesar 5 mg HC/g batuan induk untuk mempertahankan kualitas data, sehingga sisa data geokimia batuan menjadi 10 data. Data minyak bumi berasal dari minyak bumi yang terakumulasi pada dua reservoir utama, yaitu Formasi Manusela yang berumur Pra-Tersier dan Formasi Fufa yang berumur Pliosen. Data biomarker dan isotop C13 dari sampel minyak bumi yang diambil dari Lapangan Lofin, Nief, Oseil, dan Bula dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui genesa dan asal dari minyak bumi serta keberadaan alterasi hidrokarbon. Analisis statistik multivariat dengan metode hierarchical clustering analysis (HCA) juga dilakukan pada sampel minyak bumi karena data geokimia yang kompleks. Sebagai tambahan, genesa dari gas bumi dari Cekungan Seram diinterpretasikan berdasarkan data isotop metana, etana, dan deuterium. Untuk pemodelan cekungan satu dimensi, data sumur yang meliputi data kedalaman, litologi, mud log, biostratigrafi, petrofisika, petrografi, dan laporan pengeboran diintegrasikan sebagai masukan dalam pemodelan. Sebelumnya, ketebalan dan posisi stratigrafi asli dari setiap formasi direkonstruksi ulang dari analisis palinspastik pada data seismik terinterpretasi. Hal ini disebabkan oleh pembentukan sesar anjak pada umur Neogen yang “merusak” ketebalan dan posisi stratigrafi asli unit batuan di Cekungan Seram. Model satu dimensi kemudian dikalibrasi dengan data porositas yang didapat dari log sonik, data bottom hole temperature, dan data reflektansi vitrinit untuk memastikan bahwa litologi dan gradien geotermal yang menjadi masukan sudah valid. Berbeda dengan pemahaman sebelumnya, dengan mengkombinasikan analisis geokimia dan geohistori terintegrasi, tesis ini menunjukkan bahwa Formasi Saman-Saman, yang merepresentasikan fasies karbonat laut dalam, dan Formasi Manusela, yang merepresentasikan fasies karbonat laut dangkal, diperkirakan telah berperan sebagai batuan induk efektif di Cekungan Seram. Formasi Saman- Saman, yang secara paleogeografi terletak lebih selatang, matang terlebih dahulu sehingga mengekspulsikan Famili A, minyak bumi dengan karakter karbonat laut dalam. Kemudian, deformasi Neogen menyebabkan kebocoran minyak bumi, sehingga Famili A mengalami migrasi tersier ke Formasi Fufa. Hal ini didukung dengan analisis geohistori dan palinspastik. Pemodelan juga menunjukkan bahwa Formasi Manusela mengekspulsikan Famili B, minyak bumi dengan karakter karbonat laut dangkal, pada umur yang lebih muda. Sebagai tambahan, tesis ini juga memperlihatkan keberadaan proses alterasi minyak bumi di Cekungan Seram yang belum pernah dibahas oleh penelitian sebelumnya. Proses alterasi minyak bumi seperti biodegradasi, cuci air (water washing), migrasi-fraksionasi (gas washing), dan migrasi-kontaminasi telah mengubah komposisi minyak bumi di Cekungan Seram. Sebagai rangkuman, tesis ini memperbaharui dan secara signifikan meningkatkan konsep sistem petroleum sebelumnya di Cekungan Seram yang telah diterima sejak tahun 1980an. Selain itu, tesis ini memberikan implikasi yang besar untuk studi pemodelan cekungan selanjutnya serta kemungkinan play eksplorasi baru di Cekungan Seram dan daerah sekitarnya.