digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Raihan Aziz
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Raihan Aziz
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Site Binungan Mine Operation (BMO) 2 Blok 8, salah satu lokasi penambangan PT Berau Coal direncanakan akan memasuki masa pascatambang pada tahun 2025. Terdapat salah satu opsi skema pengelolaan air pascatambang di Site BMO 2 Blok 8, yaitu pengelolaan air akan dibagi menjadi 3 catchment area utama yang didasarkan pada keberadaan dan kondisi Water Monitoring Point (WMP) sebagai sarana utama pengelolaan air pascatambang nantinya, serta penanganan terhadap permasalahan kualitas air. Tujuan penelitian ini adalah membuat rekomendasi sistem penyaliran pascatambang catchment area barat daya Site BMO 2 Blok 8. Berdasarkan analisis kondisi hidrologi dan analisis terhadap desain akhir tambang, direkomendasikan sarana penyaliran untuk bagian hulu adalah saluran terbuka bentuk segitiga berdimensi lebar 2 m dengan sudut alpha 60 ? dan beta 45 ? untuk bagian bench, dan saluran terbuka bentuk trapesium dengan 4 kategori yang masing-masing berdimensi tinggi dan lebar atas (0,5 m dan 2 m, 1 m dan 2,5 m, 1,5 m dan 3,5 m, 2 m dan 4,5 m) serta lebar bawah 1 m dan sudut 60 ? untuk seluruh kategori. Untuk bagian hilir direkomendasikan membuat saluran terbuka spillway yang berdimensi lebar bawah 6 m, tinggi 2,5 m, dan lebar atas 10,5 m dengan melakukan rekayasa pemotongan material agar elevasi outlet berada di 21 mdpl. Spillway diletakkan pada titik yang mengarah ke WMP 32 dan sarana tersedia di WMP 32 dialihfungsikan sebagai sarana penyaliran untuk mengalirkan air limpahan dari pit lake menuju sungai dengan melakukan beberapa rekayasa. Pada kolam detensi rekayasa dilakukan dengan membuat spillway saluran terbuka berdimensi lebar bawah 13 m, lebar atas 15,3 m, dan tinggi 2 m. Kolam sedimen direkayasa dengan memperbesar dimensi inlet dan saluran penghubung antar kompartemen menjadi berdimensi lebar bawah 20 m, lebar atas 21,5 m, dan tinggi 2 m serta untuk outlet kolam sedimen berdimensi lebar bawah 8 m, lebar atas 11,7 m dan tinggi 3,2 m. Untuk kanal penghubung dimensinya diperbesar menjadi lebar bawah 9 m, lebar atas 11,9 m, dan tinggi 2,5 m.