Hiperpigmentasi merupakan kondisi kulit ketika muncul bercak berwarna lebih gelap dibandingkan
dengan kulit normal di sekitarnya yang disebabkan oleh produksi melanin secara berlebih. Untuk
mengatasi hal tersebut telah diteliti bahwa ekstrak kulit delima (Punica granatum L.) memiliki peranan
dalam inaktivasi aktivitas enzim tirosinase pada proses melanogenesis. Untuk meningkatkan aktivitas
inhibisi enzim tirosinase, ekstrak kulit delima (EKD) diformulasikan dalam Nanostructured Lipid Carrier
(NLC). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas EKD yang dienkapsulasikan dalam NLC.
Formula NLC-EKD dikembangkan dengan melakukan skrining pasangan surfaktan beserta
perbandingan konsentrasi jenis surfaktan yang akan digunakan pada optimasi proses maupun
optimasi formula. Pembuatan NLC-EKD menggunakan metode melt-emulsification and
ultrasonication. Hasil pengujian menghasilkan formula NLC-EKD yang terbaik dengan komposisi gliseril
monostearat 4,8% (b/v), olive oil 3,2% (b/v), colliphor RH40 3% (b/v), PEG 400 3% (b/v), EKD 0,12%
(b/v), dan akuades 85,88% (b/v). NLC-EKD memiliki karakteristik organoleptik berwarna putih susu dan
tidak berbau, ukuran partikel 126,07 ± 5,32 nm, indeks polidispersitas 0,356 ± 0,063, zeta potensial -
38,58 ± 3,74 mV, efisiensi enkapsulasi 86,27 ± 0,46 % dan pH 5,62 ± 0,19. Formula NLC-EKD dapat
meningkatkan efektivitas EKD sebagai inhibitor tirosinase dengan nilai IC50 EKD 8289,90 ± 460,42 ppm
dan NLC-EKD 241,05 ± 49,48 ppm, dimana nilai IC50 NLC-EKD mengalami peningkatan yg signifikan (p
< 0,05) sebesar 33 kali lipat dari nilai IC50 EKD. Data stabilita menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
ukuran partikel NLC-EKD pada suhu 4, 25, dan 40°C selama 28 hari.