digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kualitas tanah yang semakin menurun disebabkan banyaknya penggunaan bahan kimia menyebabkan semakin dibutuhkannya pembenah tanah, salah satunya adalah kompos. Sedangkan pada pengolahan sampah di Indonesia masih banyak mengandalkan menggunakan lahan uruk yang menyebabkan dihasilkannya lindi dari infiltrasi air hujan pada sampah. Salah satu pengolahan air lindi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pencernaan anaerobik (anaerobic digestion). Pencernaan anaerobik menghasilkan biogas dan hasil sampingan berupa lumpur yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lumpur dari kolam anaerobik instalasi pengolahan lindi TPK Sarimukti. Lumpur anaerobik diuji kadar C, N, P, kadar air, pH, logam berat, dan TCLP. Selain itu, dilakukan pula pengaplikasian lumpur anaerobik pada pertumbuhan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.). Observasi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun dilakukan selama 41 hari. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar C-organik dan nitrogen memenuhi standar mutu kompos, sedangkan fosfor belum memenuhi standar mutu kompos. Sedangkan C/N belum memenuhi standar mutu kompos menurut SNI:19-7030-2004. Pengamatan terhadap daun dari tanaman dengan perlakuan 25% lumpur anaerobik menunjukan toksisitas nitrogen pada tanaman. Kadar logam berat yang melebihi standar mutu adalah Kadmium (Cd), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Kadar Cu dan Zn masih di dalam batas kritis pencemaran tanah. Sedangkan kadar kadmium (Cd) sudah melebihi batas kritis/ambang batas pencemaran pada tanah dari Balai Penelitian Tanah. Kadar logam pada TCLP lumpur anaerobik memenuhi persyaratan teknis sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6 tahun 2021. Hasil dari pengaplikasian lumpur anaerobik pada tanaman kacang merah juga menunjukkan bahwa pertumbuhan terhambat seiring dengan bertambahnya komposisi lumpur anaerobik. Urutan konsentrasi logam berat pada tanaman yang diberi perlakuan 25% lumpur anaerobik yaitu Zn > Cu > Cr > Ni > Pb > Se > As > Hg > Co > Cd. Sedangkan urutan berdasarkan translokasinya adalah akar > batang > daun.