Kualitas tanah yang semakin menurun disebabkan banyaknya penggunaan bahan
kimia menyebabkan semakin dibutuhkannya pembenah tanah, salah satunya adalah
kompos. Sedangkan pada pengolahan sampah di Indonesia masih banyak
mengandalkan menggunakan lahan uruk yang menyebabkan dihasilkannya lindi dari
infiltrasi air hujan pada sampah. Salah satu pengolahan air lindi yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan pencernaan anaerobik (anaerobic digestion). Pencernaan
anaerobik menghasilkan biogas dan hasil sampingan berupa lumpur yang memiliki
potensi untuk dimanfaatkan menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan lumpur dari kolam anaerobik instalasi pengolahan lindi TPK
Sarimukti. Lumpur anaerobik diuji kadar C, N, P, kadar air, pH, logam berat, dan
TCLP. Selain itu, dilakukan pula pengaplikasian lumpur anaerobik pada pertumbuhan
kacang merah (Phaseolus vulgaris L.). Observasi terhadap tinggi tanaman, jumlah
daun, dan luas daun dilakukan selama 41 hari. Dari penelitian ini diketahui bahwa
kadar C-organik dan nitrogen memenuhi standar mutu kompos, sedangkan fosfor
belum memenuhi standar mutu kompos. Sedangkan C/N belum memenuhi standar
mutu kompos menurut SNI:19-7030-2004. Pengamatan terhadap daun dari tanaman
dengan perlakuan 25% lumpur anaerobik menunjukan toksisitas nitrogen pada
tanaman. Kadar logam berat yang melebihi standar mutu adalah Kadmium (Cd),
tembaga (Cu), dan seng (Zn). Kadar Cu dan Zn masih di dalam batas kritis
pencemaran tanah. Sedangkan kadar kadmium (Cd) sudah melebihi batas
kritis/ambang batas pencemaran pada tanah dari Balai Penelitian Tanah. Kadar logam
pada TCLP lumpur anaerobik memenuhi persyaratan teknis sebagaimana tercantum
pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6 tahun 2021. Hasil
dari pengaplikasian lumpur anaerobik pada tanaman kacang merah juga menunjukkan
bahwa pertumbuhan terhambat seiring dengan bertambahnya komposisi lumpur
anaerobik. Urutan konsentrasi logam berat pada tanaman yang diberi perlakuan 25%
lumpur anaerobik yaitu Zn > Cu > Cr > Ni > Pb > Se > As > Hg > Co > Cd.
Sedangkan urutan berdasarkan translokasinya adalah akar > batang > daun.