Sungai Cikapundung adalah salah satu sungai yang berlokasi di Jawa Barat. Sub
DAS Cikapundung sendiri memiliki luas sekitar 434,43 km2
yang berhulu di sekitar
Gunung Bukit Tunggul dan Gunung Pangparang di Desa Cipanjalu, Kecamatan
Cilengkrang. Penggunaan lahan di sekitar Sub DAS Cikapundung cukup beragam
yang mengakibatkan pemanfaatan air Sungai Cikapundung pun terpengaruh yang
akhirnya mempengaruhi kualitas airnya. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi jenis pencemar pada sungai di Sub DAS Cikapundung dengan
metode Principal Component Analysis (PCA). Rentang waktu yang digunakan
dalam penelitian adalah dari tahun 2010 hingga 2019. Segmentasi sungai yang
digunakan dalam penelitian hanya di hulu saja. Pengklasifikasian tata guna lahan
difokuskan dalam tiga jenis yaitu lahan terbangun, agrikultur, dan vegetasi dengan
menggunakan aplikasi Google Earth Engine. Dalam analisis spasiotemporal,
digunakan 13 parameter dan tiga titik pengukuran yaitu di bagian hulu, tengah, dan
hilir dengan rentang tahun dari tahun 2016 hingga 2019. Hasil yang didapat
menunjukkan bahwa secara spasiotemporal, data yang didapat cukup berfluktuatif.
Hasil analisis PCA yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat empat
komponen penting yang mencemari Sungai Cikapundung dengan parameter utama
tiap komponennya adalah TSS, TDS, Cd, NO3, F, Zn, BOD5, COD, dan fecal
coliform. Berdasarkan dari hasil PCA yang dilakukan, lahan terbangun merupakan
jenis tata guna lahan yang menyebabkan pencemaran terbesarterhadap Sungai Cikapundung