digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kelly Alvina
PUBLIC yana mulyana

Kanker paru memiliki risiko mortalitas paling tinggi dibandingkan jenis kanker lain. Sebagian besar kanker paru ditemukan mengekspresi EGFR berlebih. Terapi target EGFR menggunakan antibodi monoklonal dan inhibitor tirosin kinase sudah digunakan secara klinis untuk pengobatan non-small cell lung cancer. Permasalahan terkait selektivitas, bioavailabilitas, limitasi imunogenisitas, dan resistensi terapi menghambat perkembangan terapi target. Pengembangan terapi target kemudian mengarah ke peptida rantai pendek yang memiliki imunogenisitas rendah, selektif, serta mudah disintesis dan dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mendesain peptida target yang berikatan pada domain ekstraseluler EGFR melalui pendekatan simulasi docking dan dinamika molekul. Sebanyak delapan belas peptida telah didesain dari bagian loop B epidermal growth factor (EGF), CMYIEALDKYAC, serta diprediksikan interaksi dan energi bebas ikatannya terhadap EGFR. Hasil simulasi dinamika molekul selama 200ns menunjukkan bahwa enam dari delapan belas peptida stabil berinteraksi pada kantung pengikatan EGFR dan dua di antaranya, CY12-81 dan CY12-63?????±?­±?ðÿ ??ð? ð ????????MMPBSA yang baik (?42,613 ± 5,966 dan ?34,865 ± 5,248 kkal/mol secara berurutan). Kedua peptida ini berinteraksi pada domain I, II, dan III atau IV EGFR dengan membentuk konformasi tertutup. Oleh karena itu, CY12-81 dan CY12-63 berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat peptida target untuk agen anti kanker paru.