Kanker paru memiliki risiko mortalitas paling tinggi dibandingkan jenis kanker lain. Sebagian besar
kanker paru ditemukan mengekspresi EGFR berlebih. Terapi target EGFR menggunakan antibodi
monoklonal dan inhibitor tirosin kinase sudah digunakan secara klinis untuk pengobatan non-small
cell lung cancer. Permasalahan terkait selektivitas, bioavailabilitas, limitasi imunogenisitas, dan
resistensi terapi menghambat perkembangan terapi target. Pengembangan terapi target kemudian
mengarah ke peptida rantai pendek yang memiliki imunogenisitas rendah, selektif, serta mudah
disintesis dan dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mendesain peptida
target yang berikatan pada domain ekstraseluler EGFR melalui pendekatan simulasi docking dan
dinamika molekul. Sebanyak delapan belas peptida telah didesain dari bagian loop B epidermal
growth factor (EGF), CMYIEALDKYAC, serta diprediksikan interaksi dan energi bebas ikatannya
terhadap EGFR. Hasil simulasi dinamika molekul selama 200ns menunjukkan bahwa enam dari
delapan belas peptida stabil berinteraksi pada kantung pengikatan EGFR dan dua di antaranya,
CY12-81 dan CY12-63?????±?±?ðÿ ??ð? ð ????????MMPBSA yang baik (?42,613 ± 5,966 dan ?34,865 ± 5,248
kkal/mol secara berurutan). Kedua peptida ini berinteraksi pada domain I, II, dan III atau IV EGFR
dengan membentuk konformasi tertutup. Oleh karena itu, CY12-81 dan CY12-63 berpotensi untuk
dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat peptida target untuk agen anti kanker paru.