Pada tahun 2009, diketahui sedikitnya 265 lokasi sumber energi panas bumi di
seluruh Indonesia dengan potensi 28,1 GWe. Sebagian besar potensi tersebut
berasosiasi dengan jalur vulkanik yang umumnya berentalpi tinggi dan dapat
dikembangkan secara komersial untuk pembangkitan tenaga listrik. Daerah Panas
Bumi Mapos, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu
daerah yang memiliki potensi panas bumi yang dapat diolah dan dimanfaatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model konseptual sistem panas bumi dari
Daerah Panas Bumi Mapos. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
hasil survei metode gayaberat oleh Tim Survei Pusat Sumber Daya Mineral
Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) untuk Survei Geofisika Terpadu di Daerah
Panas Bumi Mapos tahun 2014. Pengolahan data gayaberat menghasilkan Peta
Complete Bouger Anomaly (CBA) dengan nilai densitas rata-rata sebesar 2.45
gram/cm3 yang didapat berdasarkan perhitungan menggunakan metode Parasnis.
Selanjutnya dilakukan proses filtering pada peta Complete Bouger Anomaly untuk
pemisahan anomali regional dan residual dengan metode moving average dan
trend surface analysis. Metode moving average dilakukan dengan lebar jendela 15
yang didapatkan dari perhitungan analisis spektral. Peta anomali residual metode
moving average menunjukkan persebaran nilai densitas tinggi pada bagian timur
area penelitian dan nilai rendah pada bagian barat laut area penelitian, yang
diperkirakan akibat intrusi magma. Peta residual metode moving average dipilih
untuk pemodelan ke depan 2,5 dimensi karena lebih menggambarkan kondisi
geologi daerah penelitian. Pemodelan 2,5 dimensi dilakukan dengan lintasan yang
melalui manifestasi air panas Mapos. Hasil pemodelan menunjukkan nilai anomali
tinggi di bagian tengah daerah penelitian yang diduga sebagai bantuan intrusi
dengan kontras densitas +0,25 gram/cm3 dan diperkirakan sebagai sumber panas
sistem panas bumi Mapos. Batuan Konglomerat sebagai reservoir dan batuan
teralterasi sebagai caprock.